Selama 2 hari, Jumat (22/6/2018) dan Sabtu (23/6/2018), Himpunan Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi dan Game Technology (HMPSI) Unika Soegijapranata Semarang sukses menyelenggarakan Game and Coding Festival (Geco Fest) 2018.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata Semarang itu, menurut Ketua Prodi Sistem Informasi, Bernardinus Harnadi merupakan kegiatan rutin tahunan sejak 2013 lalu.
“Kala itu bernama Game Festival (Game Fest). Kemudian kami ganti menjadi Game and Coding Festival (Geco Fest) pada kegiatan tahun ini. Itu karena selainGametechnology, kami juga ada Sistem Informasi,” jelas Harnadi dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Senin (25/6/2018) petang.
Ketua Panitia Geco Fest 2018 Unika Soegijapranata Simeon Bensona menuturkan, tujuan dari kegiatan tersebut yakni untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta di bidang pemrograman atau coding.
“Sekaligus juga menjadi tempat refreshing yang baik bagi pecinta dunia IT maupun orang awam. Oleh karena itu, dalam acara ini selama 2 hari berturut-turut adaseminar, festival, kontes pembuatan game, kompetisi Mobile Legend, hingga workshop pembuatan game,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, dalam seminar bertema Create Your Own World dimana diisi oleh komunitas Programmer-Semarang dan CEO Raxeon Studio itu punmembahas tentang bagaimana cara menghasilkan uang sebagai orang awam di dunia IT.
“Dan yang tak kalah menarik saat disampaikan oleh CEO Raxeon Studio, Andre itu telah berhasil membangun sebuah startup di bidang IT. CEO tidak hanya berbagi pengalaman dalam membangun startup, tetapi juga berbagi mengenai kendala yang ia alami selama membangun usaha rintisan ini,” beber Simeon.
Sekadar gambaran pula, sepanjang pelaksanaan Geco Fest 2018 itu tersedianya 10 stan yang di selasar Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata Semarang.
Ada stan yang berisi mini game berhadiah seperti dinosaurus Google Chrome, Game PS1, hingga PES.
“Di sisi lain ketika ada pengunjung yang mengalami kendala dengan gawai mereka, festival ini menyediakan stan yang melayani solusi masalah gawai dengan harga murah,” lanjut Simeon.
Melalui kesuksesan kegiatan itu, dia pun berharap ke depannya dalam pelaksanaannya akan semakin meriah dibandingkan tahun ini.
Apabila saat ini hanya ada 10 stan, pada tahun berikutnya bisa mencapai puluhan stan sehingga semakin banyak alternatif serta produk yang bisa dipamerkan.