Belum lama ini pemerintah pusat menggaungkan akan menerapkan new normal atau normal baru di tengah pandemi Korona. New normal itu merupakan kehidupan yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Beberapa lembaga pun bersiap untuk memberlakukan new normal, termasuk dunia pendidikan. Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang pun juga siap memberlakukan new normal.
Rektor Unika Soegojapranata, Prof Dr F. Ridwan Sanjaya MS IEC mengatakan segala hal terkait strategi dan rancangan pemberlakuan protokol kesehatan untuk kegiatan perkuliahan telah dipersiapkan.
"Mode pembelajaran telah kami persiapkan untuk menjawab protokol kesehatan seperti jarak antar mahasiswa, jumlah mahasiswa per kelas, kapasitas ruang, dan penggunaan masker dalam beraktivitas," ujar Ridwan, kepada KUASAKATACOM, melalui sambungan telepon, pada Sabtu (6/6/2020) siang.
Ridwan menjelaskan rancangan jumlah mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan secara konvensional nantinya hanya berjumlah sekitar 50% dari biasanya. Hal itu karena akan ada jaga jarak aman sekitar 1,5 meter sehingga kelas akan terasa lebih longgar. Sementara sisa mahasiswa yang tidak bisa mengikuti perkuliahan konvensional, akan dialihkan untuk mengikuti perkuliahan secara online. Mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan baik secara online maupun konvensional pun akan berganti-ganti dan diatur sedemikian rupa setiap minggunya.
Ketika disinggung mengenai cara memastikan agar mahasiswa kurang mampu tetap bisa mengikuti perkuliahan online, Ridwan menyebut kalau Unika telah bekerja sama dengan beberapa provider telepon seluler untuk menyediakan kuota dengan jumlah besar serta dengan harga terjangkau. Jalinan kerjasama dengan provider itu diantaranya menggandeng Telkomsel, Indosat, Axis, XL, Smartfren
"Dengan semua provider kami sudah bekerja sama. Contohnya seperti, XL menyediakan dua gigabite untuk tujuh hari untuk akses portal Unika tanpa ada biaya tambahan. Lalu indosat menyediakan kuota 30 giga bite untuk 30 hari," sambungnya.
Dengan adanya penyediaan kuota kapasitas besar itu diharapkan tidak ada mahasiswa yang beralasan tidak bisa mengikuti perkuliahan secara online. Ridwan pun menyebut bahwa perkuliahan secara online merupakan suatu keniscayaan karena Unika telah memiliki kesiapan dalam hal teknologi informasi dalam pembelajaran secara digital, yang telah dikembangkan sejak sepuluh tahun yang lalu. Selain itu dalam beberapa bulan terakhir ini unika telah menerapkan kuliah secara daring sejak awal penutupan dunia pendidikan akibat pandemi Korona.
“Sehingga pelaksanaan kuliah secara online saat new normal bukan karena tiba-tiba atau mengkondisikan dengan situasi. Tapi karena kita sudah menerapkan lebih dulu kuliah online. Jadi, saat new normal nanti kami hanya melanjutkan,” lanjutnya.
Selain kesiapan dalam hal teknologi, Ridwan menuturkan kalau Unika sudah rutin menyemprotkan disinfektan di masing-masing ruangan sebagai langkah antisipasi dan sterilisasi. "Penyemprotan disinfektan itu biasanya dilakukan tiap sore hari," bebernya.
Unika pun akan menjalin kerjasama dengan semua pengelola kos tempat mahasiswa perantau untuk memastikan standar protokol kesehatan apakah sudah berlaku secara baik atau belum.
Dalam perkuliahan konvensional, nantinya dosen maupun mahasiswa akan dilengkapi dengan penggunaan masker, penggunaan sarung tangan dan penyediaan hand sanitizer.
"Kami sejak awal pandemi sudah memasang hand sanitizer yang menempel di tembok. Jumlahnya ada puluhan di semua gedung," ungkapnya.
Ia berharap dengan hal-hal tersebut, semua pihak bisa merasakan nyaman dan aman dalam merasakan aktivitas pembelajaran saat new normal.
Pemberlakuan new normal itu rencananya akan diterapkan mulai tahun ajaran baru, sekitar Agustus 2020.
►https://kuasakata.com/read/berita/14283-unika-soegijapranata-siap-berlakukan-new-normal