Unika Soegijapranata Semarang menjadi tuan rumah Kongres Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) ke-39 Seluruh Indonesia di Ballroom Borobudur Hotel Santika, Kota Semarang secara hybrid, Rabu- Jumat (23-25/3/2022) .
Wakil Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Yulius Yasinto SVD MA MSc mengungkapkan, APTIK ini sangat konsen terhadap isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah.
“Kami banyak membuat kajian dan juga ikut membantu pemerintah dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar dan kampus merdeka. Kita sendiri membuat kajian, apa yang harus diperkuat di dalam dan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat agar program bisa mencapai tujuan sesuai dengan konsep dasarnya,” kata Yulius pada Rabu (23/3/2022).
“Kita juga menaruh perhatian terhadap daerah daerah 3T, baik yang di wilayah barat dan juga di wilayah timur.Kita gotong royong untuk memberi beasiswa pada sejumlah anak dari yang dibiayai sampai selesai. Dalam kegiatan ini juga akan dibicarakan program – program lain yang akan dibicarakan,” lanjutnya.
Sementara Rektor Unika Soegijapranoto Semarang, Dr. Ferdinandus Hindiarto MSi mengungkapkan, dengan kolaborasi akan membuat APTIK semakin kuat, dan selama ini kolaborasi sudah berjalan dengan baik.
“Unika soegijapranata prinsip dasar di APTIK Itu kolaborasi yang membuat kita semakin kuat dan selama sudah berjalan cukup baik. Kolaborasi ini dalam banyak hal, dari saya pribadi yang perlu diperkuat dari internal dulu. Hal itu yang menjadi fokus saya setelah beberapa kali menyelenggarakan workshop untuk para dosen,” kata Ferdinand.
“Menurut saya, saat ini sebenarnya kuncinya untuk lebih kuat yakni pada dosen. Dengan situasi yang seperti ini, dari offline ke online cara ngajarnya tentunya harus berbeda,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Panitia Pelaksana Christian Moniaga ST MArs menuturkan, kongres APTIK ini digelar secara hybrid yang diikuti 68 peserta.
“Peserta kongres yang tidak bisa hadir mengikuti secara online, jadi kegiatan ini dilaksanakan secara Hybrid. Secara garis besar ada 54 peserta yang konfirmasi hadir, dan 12 peserta secara online,” tutur Christian.
Mengingat kondisi Kota Semarang yang berada di PPKM level 2 sekarang ini, panitia penyelenggara kongres memprioritaskan kesehatan bagi para peserta dengan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
Semua pihak yang terlibat dalan kongres ini, sudah dipastikan sehat dengan melakukan swab antigen baik peserta, kru panitia dan beberapa pihak lain yang terlibat sebagai upaya mencegah penyebaran Covid- 19.
#https://rri.co.id/semarang/pendidikan/seputar-pendidikan/1398350/unika-soegijapranata-tuan-rumah-kongres-aptik-ke-39