Pada Selasa (6/3/2018) lalu, bertempat di Denpasar Pulau Bali, Kementerian Koperasi dan UMKM RI menggelar pelatihan kewirausahaan tingkat universitas.
Tak hanya itu, dalam kegiatan yang diikuti sekitar 59 perguruan tinggi yang tersebar di 9 provinsi Indonesia, pun digelar penandatangan nota kesepahaman tentang program khusus kewirausahaan. Dan satu di antaranya, Unika Soegijapranata Semarang terpilih menjadi universitas penggerak kewirausahaan itu.
Koordinator Matakuliah Pengambilan Keputusan Kreatif Fakultas Ekonomi dan Bisnis (PKK FEB) Unika Soegijapratana, Dr Chatarina Yekti Prawihatmi mengutarakan, dari kegiatan yang diikutinya beberapa waktu lalu di Bali tersebut kemudian dilanjutkan pelaksanaan pelatihan di 9 provinsi selama empat hari.
“Jika sesuai yang disampaikan Kementerian Koperasi dan UMKM RI, Unika Soegijapranata dipilih sebagai universitas penggerak kewirausahaan karena dipandang telah mampu menunjukkan diri dan konsen terhadap kewirausahaan. Itu didukung pula dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak,” kata Chatarina.
Kepada Tribunjateng.com, Sabtu (10/3/2018), dia menyampaikan, dari nota kesepahaman bersama itulah, diharapkan akan semakin tumbuh semangat kebersamaan antara pemerintah dan universitas dalam menggerakkan jiwa kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi.
“Adanya komitmen Pemerintah Pusat terhadap kewirausahaan itu, kami semakin bersemangat. Bahkan dalam waktu dekat, pimpinan Unika Soegijapranata Semarang akan mengangkat pejabat khusus UPT Kewirausahaan. Yang nantinya bakal mengurusi semua hal berkait kewirausahaann para mahasiswanya,” jelasnya.
Kepala Bagian Humas Unika Soegijapranata, F Yuwono Agus menambahkan, UPT Kewirausahaan tersebut juga ditargetkan mampu membentuk suatu incubator bisnis. Maksudnya bisnis yang ditangani secara serius, professional oleh para mahasiswa yang bergabung di dalamnya.
“Kami komitmen itu. Terlebih lagi Unika Soegijapranata Semarang dipilih menjadi universitas penggerak kewirausahaan. Tentunya kami akan senantiasa berupaya optimal menjaga amanah serta kepercayaan itu. Mulai dari pemberian fasilitas, upaya pendampingan hingga pembinaan kepada para mahasiswa,” tutur Agus.