TREN ‘zaman now’ kuliner dan minuman kekinian menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Pelaku usaha berlomba-lomba membuat kreasi makanan dan minuman agar pantas untuk dijual.
Namun, tidak sekadar berkreasi dan berinovasi saja, sebagian pelaku usaha memulai bisnisnya dari melihat potensi yang ada di sekitarnya. Seperti yang dilakukan kakak beradik, Ineke Devi Ariani (28) dan Johan Iswara Saputra (22) saat merintis bisnis minuman cincau hijau tiga tahun lalu.
Semua berawal dari rumah dan kebiasaan keluarga. Sang Mama, Meliana Yunita kerap memanfaatkan daun cincau hijau (C.barbata Myers) untuk obat radang dan sariawan. Tanaman cincau hijau yang tumbuh di pekarangan rumah diolah menjadi agar-agar kemudian dibuat minuman menyegarkan untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
‘’Jadi minuman itu selalu menjadi pertolongan pertama jika di rumah ada yang sakit sariawan atau radang tenggorokan, dan Mama yang membuatnya langsung,’’ tutur Ineke.
Alih-alih untuk pengobatan, minuman cincau hijau tersebut juga menjadi favorit keluarga apalagi kalau pas musim kemarau. Selain itu, cincau hijau tersebut juga menjadi jurus ampuh Sang Mama jika anak-anaknya tidak doyan makan sayur, karena manfaatnya juga bagus untuk pencernaan.
Melihat kebiasaan itu, Ineke yang pada waktu itu baru lulus kuliah sebagai Sarjana Sastra Inggris dari Unika Soegijapranata langsung memiliki ide untuk mengkreasikan daun cincau hijau menjadi minuman yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
‘’Sebab, setelah lulus kuliah memang niatnya mau usaha sendiri. Awalnya usaha juga dari jualan melalui online shop, tapi setelah melihat potensi dan peluang dari cincau hijau langsung belok kesana,’’ ungkapnya.
Minuman Kesehatan
Dibantu adiknya, Johan yang saat itu masih kuliah di Ciputra University Surabaya jurusan Manajemen Perhotelan, Ineke merintis bisnis minuman cepat saji dari cincau hijau. Namun, tidak sekadar mengolahnya menjadi minuman cincau hijau yang umum di pasaran, keduanya berkreasi dengan berbagai bahan seperti santan, susu kedelai, gula aren, hingga kacang hijau, dan dikemas menarik agar lebih kekinian.
Kendati demikian, dalam bisnis tersebut Ineke tetap fokus agar cincau hijau tersebut bisa menjadi minuman kesehatan dan dapat dinikmati oleh semua kalangan dan umur. Maka dia sangat memperhatikan sekali bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas. Selain itu, juga menjaga higienitas dalam proses pembuatan bahan dasar cincau hijau.
Dengan merek ‘’Green Cincau’’, minuman cincau hijau itu hanya dijual dengan cara pre-order secara online. ‘’Jadi, kami hanya membuat kalau ada pesanan saja dari Whatsapp. Namun, seiring waktu banyak masukan dari pelanggan agar kami membuka kios agar mereka bisa beli kapan saja. Akhirnya, kami buka di teras rumah di Jl Batan Selatan No 24 Semarang,’’ katanya.
Ineke dan Johan pun kemudian tidak sekadar menawarkan minuman cincau hijau dari segi rasa dan manfaat, tapi juga mengemasnya secara menarik seperti minuman kekinian lainnya. Selain itu, juga memperbanyak varian rasa untuk memenuhi selera pelanggan. Disamping itu, untuk pengembangan bisnis kini ‘’Green Cincau’’ juga sudah membuka beberapa cabang antara lain di Eat and Eat Mall Paragon, Sim Square RS Telogorejo, dan Food Fair Mall Ciputra.