Mahasiswa tak cuma didorong untuk berani berwirausaha.
Setelah terjun menjadi seorang wirausahawan, sejumlah hal perlu dikelola dengan baik. Termasuk masalah sampah.
"Kita motivasi mahasiswa berani berwirausaha. Sudah banyak yang berani. Kita juga mendorong mereka ramah lingkungan," papar Yekti Prawihatmi, Kepala Center of Student Enterpreneurship (CSE) Unika Soegijapranata, Selasa (21/5/2019).
Menurutnya berwirausaha tidak cukup dengan mengedepankan profit saja. Tetapi juga harus peka terhadap keadaan sekitar.
Termasuk membuang sampah dari bahan yang digunakan dalam wirausaha.Maka CSE Unika menggandeng startup asal Semarang, Sampahmuda.com untuk mengajari cara wirausahawan muda untuk peduli lingkungan.
"Kita ingin movitasi mahasiswa berbisnis dan juga peka terhadap alam," ungkapnya.
Menurutnya saat ini ada 200 mahasiswa anggota CSE Unika Soegijapranata yang menjadi wirausahawan aktif.
Pihaknya berupaya terus mencetak mahasiswa berani berwirausaha.
"Di antaranya mendampingi, menumbuhkan minat, membuat mereka mencoba. Lalu kita bikinkan expo," urai dia.
Reanes Putra Tito, CEO Sampah Muda menilai pendampingan wirausahawan muda untuk menjaga lingkungan harus dilakukan secara optimal.
Menurutnya, banyak sekali wirausahawan muda tak memiliki akses pembuangan sampah secara optimal.
Maka pihaknya membantu menyelesaikan masalah persampahan tersebut.
"Platform kami adalah menghubungkan penimbun sampah, pengelola sampah dan industri daur ulang sampah," ungkapnya.
Startup yang berdiri sejak 2017 ini telah melakukan kegiatan yang masif di berbagai kota. Semisal Semarang, Solo, dan sekitarnya.
"Selain kita hubungkan pihak-pihak daur ulang sampah, kita juga mengedukasi masyarakat tak buang sampah sembarangan," papar dia.