Rektor Unika Soegijapranata Semarang Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi mengingatkan para wisudawan/ti agar tak cepat berpuas diri setelah dinyatakan lulus dan telah diwisuda. Sebab, setelah lulus akan ada tantangan yang dihadapi baik di dunia kerja maupun dalam dunia usaha.
Hal tersebut disampaikan Dr Ferdi saat dirinya mewisuda 491 wisudawan/ti secara daring, melalui Youtube, Sabtu (18/9)
"Bagi saya wisuda ini adalah hal yang istimewa, khususnya di masa pandemi ini. perjuangan para wisudawan untuk menyelesaikan tugas akhir tentu penuh dengan tantangan. Tapi ingat, Bagi para wisudawan, setelah ini anda semua akan menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah," kata Dr Ferdi
Tantangan situasi kedepan, kata dia, dikenal dengan istilah VUCA, yaitu: Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiquity. Dunia yang cepat berubah, penuh dengan ketidakpastian, semakin kompleksnya setiap persoalan dan setiap situasi yang terjadi menimbulkan banyak penafsiran dan persepsi. Situasi itu bukan lagi imaginasi, tetapi semakin nyata setelah terjadinya pandemi ini.
"Meski begitu, percayalah bekal yang anda terima selama belajar di kampus Unika ini akan dapat anda gunakan dan andalkan untuk menghadapi semua tantangan itu. Di kampus ini anda telah menerima bekal tidak hanya pengetahuan dan ketrampilan, namun juga berbagai bekal lain yang akan sangat berguna bagi anda dalam menghadapi tantangan tersebut," jelasnya Bekal itu, kata dia, lulusan telah dilatih untuk memiliki tujuan dan visi hidup yang kuat ketika mengikuti pelatihan ATGW. Kompetensi berkolaborasi dikembangkan selama menjalani perkuliahan, baik dalam mengerjakan tugas, melaksanakan KKN maupun dalam berkegiatan kemahasiswaan.
"Dalam proses menyelesaikan tugas akhir, sesungguhnya anda semua telah belajar dua kompetensi penting yang diperlukan dalam menghadapi tantantan ke depan, yaitu kemampuan beradaptasi dan resiliensi. Selama masa pandemi, mahasiswa dan dosen harus beradaptasi dengan situasi baru. Bimbingan via online dengan aplikasi Delta. Bukan persoalan mudah bagi dosen dan mahasiswa karena dialog yang terjadi seringkali tidak ideal. Apa yang dimaksud dosen seringkali berbeda dengan penafsiran mahasiswa, demikian pula sebaliknya," terang dia
Meski begitu, kata dia, Fakta berbicara bahwa mahasiswa mampu bertahan dan berhasil menyelesaikan studi. Kemampuan untuk bertahan dalam situasi sulit, lalu bangkit kembali dengan mengambil langkah solusi disebut dengan kompetensi resiliensi.
"Kita semua boleh jatuh, tapi harus bangkit kembali. Kemampuan beradaptasi dan resiliensi itulah yang akan sangat berperan dalam menghadapi tantangan ke depan, dan anda semua telah membuktikan dan memilikinya. Jadi meskipun selama hampir 1,5 tahun ini kita mengalami banyak “kehilangan”, namun di saat itu pula anda menemukan “permata” yang sangat berharga bagi hidup anda. Selamat menjalani kehidupan selanjutnya. Berikan talenta anda untuk negara dan kemanusiaan," tandas dia
Sementara itu, berdasar informasi yang dirangkum tim redaksi dari Humas Unika, hari ini ada 491 lulusan yang diwisuda. Jumlah tersebut baik dari D3, S1 maupun S2