● Libatkan Semua Dosen dan Tenaga Kependidikan
PURWOKERTO – Kampus Unika Soegijapranata Semarang memberikan terobosan yang bisa ditiru oleh kampuskampus lain dalam menguatkan dan menyatukan makna kerja serta kebersamaan membangun organisasi institusi pendidikan tinggi.
Selama tiga hari, Rabu-Jumat (25-27/2), sebanyak 362 dosen dan tenaga kependidikan, mulai dari rektor sampai karyawan bawahan membaur bersama dalam kegiatan refleksi karya tahun 2015, yang dipusatkan di Hotel Aston Imperium Purwokerto.
Rektor Unika Prof Dr Ir Yohanes Budi Widianarko MSc mengungkapkan, refleksi karya kali ini selain untuk menyamakan visi-misi, sekaligus untuk saling mengenal, mengakrabkan, serta mengevaluasi apa saja yang sudah dilakukan dalam setahun terakhir.
“Kenapa kita bawa ke Purwokerto karena kebetulan sekarang ada transportasi publik kereta api kelas ekonomi. Ini sekaligus belajar bagaimana kita memaknai apa yang ada di tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya dengan teori saja. Ternyata ada pelajaran berharga, misalnya saat ada salah satu AC mati, pihak PT KAI langsung memberikan kompensasi mengembalikan uang tiket separo. Kebetulan di Unika, ada konsentrasi mengenai publik transportasi,” kata rektor, kemarin.
Untuk membangun kebersamaan dan menguatkan makna organisasi, lanjut dia, saat menginap dan naik kereta api pun, tempat duduk dan kamar diundi. Peserta dari tujuh fakultas tidak disatukan per fakultas atau bidang. Tujuannya agar masing-masing saling mengenal dan tidak membeda-bedakan status dan kelompok.
“Coba bayangkan, kita juga ajak tukang kebersihan menginap di hotel bintang lima seperti ini. Kita bukan sekadar memberikan fasilitas, tapi mereka bisa berdoa dan bersyukur bisa bekerja di universitas dengan harapan anak-anak mereka nanti bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi,” kata rektor.
Kunci Utama
Kegiatan seperti itu, katanya, pada tahun sebelumnya juga pernah dilakukan dengan menginap bersama di perkampungan korban Gunung Merapi. Kemudian bersama kalangan dekan, beberapa waktu lalu juga diajak menyusuri sungai di Semarang dengan perahu apa adanya dan berposisi banyak mendengarkan cerita serta mengamati kehidupan masyarakat secara langsung supaya bisa merasakan makna sosialnya.
“Semua orang dalam bekerja pasti berpikir supaya lancar dan berjalan dengan baik. Tapi berapa yang bisa menemukan maknanya. Makanya kali ini, makna kerja yang ingin kita refleksikan adalah bekerja dengan gembira,” katanya.
Ketua Kegiatan Refleksi Karya Dr Kristiana Haryanti MSi Psi menambahkan, bekerja dengan gembira dan sukacita harus dimaknai bukan sebagai beban yang berat. Melainkan sebagai suatu kebahagiaan yang nantinya bisa berguna bagi orang lain. Selain tidak menjadi beban, dalam bekerja juga perlu ada loyalitas.
“Loyalitas merupakan kata kunci utama dalam bekerja. Karena loyalitas akan mendorong orang bekerja dengan gembira dan sebaik-baiknya agar karyanya berguna bagi orang lain. Refleksi kali ini, supaya kalangan dosen dan tenaga kependidikan bisa bercermin dari konsep-konsep dasar filosofis dan teologis dari kerja,” katanya.
Rangkaian kegiatan tersebut di antaranya diisi sharing kelompok (FGD) melibatkan 5-7 orang. Mereka saling memaparkan, melihat secara nyata situasi yang ada baik positif dan negatif. Kemudian ada sarasehan menghadirkan pembicara Romo Bambang Triatmoko Sj mengangkat tema “hakekat dan makna kerja”. Selain itu talk showdengan Romo Carolus dari Cilacap, pegiat lingkungan dan penerima Maarif Award 2012 tentang karya yang menguatkan diri dan berguna bagi sesama. Termasuk kegiatan dinamika kelompok dan permainan peran.(G22-95)
sumber : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/unika-soegijapranata-gelar-refleksi-karya-2015/
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi