Hari Bumi 2024, yang diperingati pada tanggal 22 April, mengusung tema ”Planet vs Plastik”, menjadi pengingat bahwa krisis plastik global telah mencapai titik kritis. Tema ini membawa pesan penting tentang perlunya aksi kolektif untuk memerangi pencemaran plastik yang mencemari planet kita dan dapat membahayakan berbagai aspek kehidupan. Produksi plastik berkembang menjadi lebih dari 380 juta ton per tahun. Lebih dari 500 miliar kantong plastik – satu juta kantong plastik per menit diproduksi di seluruh dunia tahun lalu. Sampah plastik seperti kantong plastik, kemasan air, dan kemasan makanan yang berbahan dasar plastik telah mencemari lautan, daratan, udara, merusak ekosistem, dan membahayakan hewan serta manusia. Plastik yang terurai akan menghasilkan mikroplastik yang merupakan pecahan plastik yang sangat kecil, benda tersebut telah tertelan oleh hewan dan manusia. Ini merupakan dampak yang dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Ada juga beberapa dampak penggunaan plastik yang berlebihan, seperti:
- Polusi: plastik yang berlebihan dan menjadi limbah dapat mencemari lautan, daratan, udara, serta dapat memengaruhi perubahan iklim. Di Indonesia sendiri terdapat banyak titik pencemaran polusi sampah plastik seperti di perairan. Sensus Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUSN) mengkonfirmasi lebih dari 25.733 jumlah kemasan plastik di 64 titik perairan. Hal ini membahayakan keselamatan dan keberlangsungan hidup jangka panjang.
- Kerusakan habitat: plastik yang berlebih dan tidak diolah dengan baik dapat merusak habitan alami dan membahayakan hewan. Diperkirakan sekitar 100 juta hewan laut mati tiap tahun karena sampah plastik. Hewan bisa secara sengaja maupun tidak sengaja menelan sampah plastik yang akan membahayakan mereka.
- Mikroplastik: plastik terurai menjadi mikroplastik yang merupakan bagian terkecil dari plastik. Mikroplastik tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Mikroplastik ini akan mengeluarkan bahan kimia yang mencemari tanah dan air, tertelan oleh hewan dan manusia melalui makanan dan minuman, dan menyebabkan risiko kesehatan seperti perusakan sel dan alergi.
Hari Bumi 2024 bukan sekedar peringatan, tetapi juga tentang solusi. Sebagai individu kita bisa melakukan langkah kecil di setiap harinya untuk menuju masa depan yang bebas plastik. Karena satu kontribusi akan sangat berarti untuk mewujudkan dunia yang bebas plastik. Langkah yang bisa kita lakukan yaitu:
- Pengurangan penggunaan plastik: membawa tas belanja sendiri saat belanja dimanapun, menggunakan botol minum, menghindari produk sekali pakai, dan memilih produk ramah lingkungan. Sebagai alternatif bisa memilih kantong plastik organik yang bisa terurai.
- Daur ulang dan pengomposan: mendaur ulang sampah plastik seperti membuat kerajinan tangan dari kemasan plastik dan pengomposan sampah organik untuk mengurangi beban di tempat pembuangan akhir.
- Inovasi dan kebijakan: mendukung pengembangan alternatif plastik yang ramah lingkungan berbahan dasar organik dan mendorong kebijakan yang mengurangi penggunaan plastik seperti tidak lagi menyediakan plastik di tempat perbelanjaan.
- Edukasi dan kesadaran: meningkatkan edukasi dengan cara mengadakan seminar anti plastik, kampanye agar kesadaran masyarakat menjadi lebih sadar terhadap bahaya limbah plastik berlebih dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan.
Hari Bumi 2024 menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen kita dalam memerangi krisis plastik yang terjadi. Kita semua memiliki peran untuk berkontribusi, dengan melakukan langkah-langkah kecil pada setiap harinya. “The Planet vs. Plastics campaign is a call to arms, a demand that we act now to end the scourge of plastics and safeguard the health of every living being upon our planet.” -Kathleen Rogers as President Earth day.
Yuk kurangi penggunaan plastik untuk lingkungan yang lebih baik!