SEMARANG. Suara inspiratif dari sosok wanita cantik nan anggun dan antusiasme teman-teman mahasiswa terdengar memenuhi Student Lounge lantai 3 kampus Soegijapranata Catholic University (SCU) BSB. Suara yang juga penuh inspirasi dan kreativitas ini tak lain adalah suara dari Ms. Anastasia Lyra, S.TP. yang merupakan pendiri sekaligus owner dari Sugarmama Treats & Plus Eighty Two. Beliau yang juga merupakan alumni prodi Teknologi Pangan, SCU sangat bersemangat baik dalam mengembangkan bisnis makanan dan kuliner berbasis sosial media maupun ketika berbagi ilmu dan kisah cerita bersama teman-teman dosen dan mahasiswa SCU. Acara sharing ini dikemas dalam event Lounge Talk siang hari Selasa, 06 Juni 2023, bertemakan Thriving in Food and Culinary Business: Tapping Into the Power of Social Media dengan dimoderatori dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) SCU, Mr. Haniel Yuniar, S.TP., M.Si.
Ms. Anastasia Lyra, S.TP. atau yang biasa dipanggil Cik Lyra bercerita tentang bagaimana beliau memulai membangun bisnisnya. Berangkat dari passion Cik Lyra untuk bisa menjadi seorang entrepreneur, berbagai sektor produk telah beliau coba masuk dan pelajari hingga akhirnya beliau menetap di sektor minuman dengan brand produk “Uyu” yang berarti “susu” dalam Bahasa Korea (우유). Dengan menggandeng sosial media, Cik Lyra sukses dalam mengembangkan bisnis “Uyu”-nya secara online hingga berhasil mendirikan usaha offline, café ala Korea, Plus Eighty Two (+Eighty Two) yang berada di Jl. Pandanaran 1 no. 32, Semarang.
“Kunci utamanya, selalu up-to-date”. Cik Lyra berbagai cerita jika untuk mengembangkan sebuah bisnis berbasis sosial media, maka perlu selalu mengikuti perkembangan zaman. “Apakah sedang musimnya untuk collab dengan influencer?”; “Apakah ini saatnya meng-endorse menggunakan platform media sosial lainnya?”; “Apakah sudah sesuai dengan target market?”; pertanyaan-pertanyaan seputar strategi Cik Lyra mengenalkan produknya kepada masyarakat hingga ke seluruh Indonesia selalu terlontarkan setiap mengevaluasi bisnisnya. Bahkan, tak sedikit penghasilan yang disisihkan Cik Lyra untuk membantu bisnisnya lebih dikenal dan diminati masyarakat. Evaluasi atau Research and Development selalu dilakukan secara berkala untuk lebih memahami langkah-langkah apa yang sebaiknya perlu ditempuh dalam mengembangkan bisnisnya.
Tentu saja, Cik Lyra tak luput dari beragam tantangan baik pada saat mendirikan maupun mempertahankan bisnisnya. Mulai dari target market dan influencer yang tidak sesuai, beberapa komentar dan permintaan customer yang terkadang perlu dihadapi tanpa mengedepankan idealisme, hingga sales yang stuck bahkan sempat mengalami penurunan selama beberapa bulan. Segala tantangan ini menuntut Cik Lyra untuk selalu kreatif; menyesuaikan produk café, outlet, dan event-nya dengan target market; meminimalisir kesalahan ketika pengiriman; bahkan tetap sangat welcome dan me-respect semua pelanggan. Cik Lyra berpesan kepada teman-teman mahasiswa untuk lebih mengenal banyak orang di kampus. Baik dan welcome ke semua orang, nggak bisa sombong atau pilih teman siapa-siapa aja. “Kita nggak akan tahu ‘dia’ di masa depan akan menjadi siapa, kuncinya selama kuliah carilah link sebanyak-banyaknya”. [FTP]