Pada Sabtu (18/3), Soegijapranata Catholic University (SCU) atau lebih dikenal dengan Unika Soegijapranata Semarang menggelar wisuda periode I untuk tahun 2023. Prosesi wisuda yang diikuti oleh 649 mahasiswa dari program diploma (D3), sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3) ini diselenggarakan di Gedung Albertus, Kampus 1 SCU.
Dari 649 wisudawan, dari program S3 hanya diikuti oleh satu orang, yaitu Petrus Pal Gunadi alias Bayu Krisna. Di usianya yang tahun ini menginjak 62 tahun, beliau masih semangat dalam menyelesaikan pendidikannya dan memilih SCU sebagai tempatnya untuk meraih gelar dalam Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL). Dalam program ini, beliau juga berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3.90. Sebelumnya beliau juga menyelesaikan program S2 di SCU.
Beliau sangat percaya pada kualitas dan komitmen dosen yang mengajar di SCU. Bagi Bayu, dosen di SCU sudah seperti teman sendiri, “karena dosen di sana terbuka semua, diluar jam kuliah pun ketika saya sedang kesulitan, saya hubungi, saya tanyakan, dosen itu mau menjelaskan.” Ketika menempuh pendidikan S3-nya, Bayu merasa sangat ditempa sampai hasil tulisannya bisa tembus ke jurnal internasional, Bayu juga menuturkan pelayanan yang diberikan di lingkungan SCU sangat bersahabat, khususnya pada mereka yang berusia lanjut seperti beliau.
Wisuda kali ini juga diikuti oleh tiga pasang kakak-beradik yang diwisuda secara bersamaan. Mereka adalah Evan Deo Cahya Putra dari program studi ilmu komunikasi angkatan ‘15 dan Ricky Deo Saputra dari program studi akuntansi angkatan ‘18, Clearesta Ardra Gavrila Kota Sera dari program studi ilmu komunikasi angkatan ‘18 dan Clementino Endricoues Keda Sera dari program studi teknik informatika angkatan ‘17, juga Widyasari Arum Ramadhanti dari program studi arsitektur angkatan ‘17 dan Widianti Hanum Anggarasih dari program studi psikologi angkatan ‘18.
Ibunda Clement dan Gravila mendapatkan rekomendasi dan testimoni yang baik tentang SCU dari teman-teman anak-anaknya dan teman-teman gerejanya. Gravila menuturkan, dosen yang mengampu di SCU sangat ramah dan baik pada mahasiswa. Faktor lingkungan kampus yang dipenuhi dengan banyak sekali mahasiswa yang mempunyai latar belakang yang beragam membuat Gravila semakin yakin untuk meneruskan jenjang pendidikannya di SCU.
Di wisuda kali ini juga banyak sekali wisudawan yang menyelesaikan masa studinya kurang dari 4 tahun. Olivia Leony contohnya. Diusianya yang masih 20 tahun, ia berhasil menyelesaikan program S1 teknologi pangan dengan IPK sebesar 3,95 dalam kurun waktu 3 tahun 4 bulan. Selain Leony, tiga lain diantaranya adalah Joan Putri Callista dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Yohanes Alan Sarsita Putra dari Jurusan Teknologi Pangan, dan Emeraldza Egi Widjaja dari Jurusan Manajemen. Walaupun lulus dengan cepat, tiga mahasiswa angkatan ’19 ini bukan hanya menjadi “mahasiswa kupu-kupu” yang hanya “kuliah-pulang kuliah-pulang”, melainkan juga mengikuti banyak sekali kegiatan baik dalam bidang akademis maupun non akademis dan beberapa diantaranya berhasil menorehkan prestasi.masih mampu menorehkan berbagai macam prestasi.
Joan Putri Calista atau akrab disapa Joan, berhasil menyelesaikan masa studinya dalam waktu 3,5 tahun walaupun sibuk dengan kegiatan non akademisnya baik di dalam maupun di luar kampus sebagai pemain basket. Joan sudah mengikuti dan memenangkan beberapa event, seperti Soegijapranata Basketball League (SBL), Liga Mahasiswa Nasional (Limanas), Pekan Olahraga Provinsi (Pomprov), Pekan Olahraga Nasional (Pomnas).
Sama seperti Joan, Emeraldza Egi Widjaja atau akrab disapa Esta, juga memanfaatkan waktunya selama menempuh pendidikannya sebaik mungkin untuk mengikuti kegiatan non akademis agar bisa mengasah soft skill. Pernah menjadi ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Esta juga dipilih sebagai Ketua Panitia Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB) Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Esta juga berkesempatan meraih beasiswa dari program Djarum Beasiswa Plus. Selain soft skill, Esta juga mengasah hard skill-nya dan terbukti meraih TOP 20 dari Indonesia Investment Banking Competition (IIBC) yang diadakan oleh Prasetia Mulya dan TOP 24 dari Indonesia Capital Market Student Studies (ICMSS) yang diadakan oleh Fakultas Universitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI).
Berbeda dengan Joan dan Esta yang mempunyai prestasi besar, Yohanes Alan Sarsita Putra atau akrab disapa Alan aktif menulis buku, yaitu antologi puisi dan beberapa cerita pendek. Tiga buku diantaranya ia tulis bersama dengan beberapa dosen SCU.
Dr. Ferdinandus Hindiarto selaku Rektor SCU mengapresiasi prestasi mahasiswa diluar pembelajaran baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Ia mengatakan, “kuliah itu ya belajar dan mengasah banyak hal, bukan hanya akademik dalam kelas saja, tapi juga belajar mengelola organisasi dan orang-orang di dalamnya. Jadi ya kuliah, ya belajar, dan mengasah banyak hal,” tegasnya.
Itu juga menjadi alasan bagi Rektor SCU untuk memberikan Surat Keterangan (SK) Khusus kepada para mahasiswa yang mengikuti lomba mengatasnamakan kampus, “semua lomba mestinya pasti harus dapat dispensasi, karena bagi saya tidak sekedar event lho. Persiapannya kan membutuhkan banyak hal, prosesnya ribet, dan bisa mengalahkan hal yang seharusnya ia bisa lakukan,” lanjutnya.
Dr. Berta Bekti Retnawati, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni juga menjelaskan bahwa bukan hanya perlombaan, tapi SK Rektor juga berlaku untuk kegiataan kepanitiaan yang perlu diberikan dispensasi kepada mahasiswa untuk tidak mengikuti kuliah dalam tempo waktu tertentu.
Ferdi juga menegaskan bahwa SK khusus tersebut hanya berlaku untuk dispensasi, tanpa mengurangi kewajiban mahasiswa untuk mengumpulkan tugas atau ujian.