Menjadi wisudawan terbaik Prodi Teknik Informatika dengan IPK 3,64, tidak membuat Rommel Yohanes Santoso tinggi hati. Bahkan, ia pun mengaku kaget dengan hasil yang telah ia raih saat ini karena menurutnya, selayaknya mahasiswa biasa, ia pun hanya belajar dan memperhatikan kuliah yang disampaikan. Berawal dari perkenalannya dengan dunia informatika melalui arena game sejak kecil, Rommel, begitu biasa ia dipanggil, mulai penasaran dengan dunia informatika bahkan sebelum ia memasuki kuliah di Unika Soegijapranata dan mengenal program pembuat game, Optimus.
Sejak lulus dari SMA Sedes Sapientiae, mengikuti jejak teman-temannya, Rommel pun memilih Unika. Pilihannya pada Unika sebagai tempat melanjutkan studi memang ada dasarnya, di samping SMA Sedes yang sudah memiliki kerjasama dengan Unika, Rommel juga mantap memilih di Unika karena ia sendiri juga bukan orang yang senang tinggal di kota lain.
Bagi Rommel, saat menghadapi ujian di Prodi Teknik Informatika cukup disikapi dengan santai bahkan ia cenderung rilaks, dalam arti hanya mempersiapkan diri di pagi hari menjelang ujian, karena baginya sudah cukup dengan memperhatikan kuliah yang diberikan.
“Dalam sistem kuliah yang diterapkan di Prodi Teknik Informatika, kami diberikan kuliah berupa teori dan praktek secara langsung, jadi untuk alokasi waktu semisal tiga jam digunakan untuk dijelaskan secara teori dan langsung dilanjut dua jam berikutnya untuk penerapan teori tersebut. Bagi saya, dengan memperhatikan kuliah yang diberikan secara keseluruhan setiap harinya dapat mempermudah pengerjaan ujian karena ujian yang diberikan hanya bersifat teori,” jelas Rommel.
Kerja Sampingan
Selain menjalani kuliah, Rommel juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai karyawan di salah satu event organizer terkemuka di Semarang (Topeng) sejak 3 tahun yang lalu. Di samping itu, Rommel juga menekuni olahraga Capoeira yang telah ditekuni sejak SMA. Sejak masa SMA, Rommel yang telah mengikuti olahraga Capoeira sering mengikuti acara Capoeira di Unika sehingga ketika masuk di Unika, ia pun langsung diangkat sebagai Ketua UKM Capoeira di Unika selama 2 periode.
Saat ditanya tentang skripsinya yang berjudul “Building Network Game Using Java Socket”, Rommel menjelaskan ada beberapa tantangan yang dihadapi walau akhirnya bisa terselesaikan dengan baik.
“Selama mengerjakan skripsi, ada beberapa kesulitan yang saya alami terutama di masa awal-awal pengerjaan skripsi dikarenakan dosen menginginkan judul yang inovatif dan anti-mainstream. Pada awalnya, judul yang saya ajukan banyak yang ditolak, tidak menyerah sampai disitu, saya pun tetap mengajukan judul dan suatu kali saat judul saya ditolak kesekian kalinya, saya pun meminta bantuan dosen pembimbing saya untuk ide topik yang dapat dibahas dalam skripsi. Seketika, dosen pembimbing saya langsung melemparkan topik menggunakan Java Socket dan setelah proses itu, skripsi langsung berjalan dengan lancar,” tegas Rommel.
Menurut Rommel, aktif di berbagai kegiatan bukanlah hal yang sia-sia karena menurutnya, aktif dapat memberikan bekal guna menata hidup secara mandiri. Pandangan yang ia berikan bukanlah tanpa alasan dikarenakan ia memandang para kaum muda saat ini sering mengalami down dalam perjalanan hidupnya bahkan tidak jarang sulit menentukan tujuan hidupnya. (cal)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi