Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Unika Soegijapranata memang pilihan saya, namun memilih studi di Manajemen S1-S2 bukanlah pilihan saya”. Ujar laki-laki yang akrab disapa Felix. Awalnya, dia lebih memilih jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), karena dirasa mampu menyalurkan hoby dan minatnya dibidang fotografi. “Pada waktu itu orangtua tidak menyetujui pilihan saya, karena mereka memiliki suatu pemikiran dan pandangan berbeda dengan saya. Tapi hal tersebut lantas tidak membuat saya berputus asa dan merasa tertekan. Justru semakin lama saya merasa studi Manajemen adalah pilihan yang tepat, karena meskipun sulit tapi mampu saya lalui dan dapat lulus dengan cepat” ujar Felix.
Proses perkuliahan yang padat cukup menyita waktu, namun tidak menyurutkan semangat Felix untuk melakukan kegiatan sosial, meskipun dia dikejar banyak materi mata kuliah, Felix tetap menyediakan waktunya untuk aktif kegiatan organisasi di gereja. Suatu proses menyulitkan yang harus ditempuh selama kurang lebih 4,5 tahun, memberi banyak warna bagi kehidupan Felix, dari situlah dia belajar bagaimana suatu proses yang menyakitkan dapat membentuknya menjadi seperti sekarang ini.
Putra pasangan Agus Setiawan dan Inawati Salamon ini pernah menyandang sebagai sepuluh terbaik dalam lomba karya tulis tentang Soegijapranata pada saat terselenggaranya acara PTMB 2012. “Bagiku prestasi tersebut bukan hal yang sepele, dan saya sangat bangga pada hal itu, karenanya pengalaman tersebut sangat mengesan bagi saya.” Papar Felix. Untuk itulah tidak mengherankan bila penulisan skripsinya sangat menarik. Dengan tema CSR (Corporate Social Responsibility), Felix menghasilkan judul skripsi “ Efisiensi Pasar pada Peristiwa Inklusi Saham Kedalam dan Eksklusi Saham Dari Indeks SRI-KEHATI Periode 2009-2014”.” Di dalam skripsi tersebut saya ingin melihat bagaimana informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan baik kepada lingkungan ataupun sosial, dilihat dari daftar indeks SRI-KEHATI yang telah dinilai oleh masyarakat” tutur Felix. Latar belakang pemilihan tema skripsi ini, karena ketertarikan Felix mengenai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, dan bagaimana motif atau suatu tujuan dari perusahaan, apakah hanya mengedepankan keuntungan semata, ataukah juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.
Selama menjalani pembuatan skripsi, banyak kendala yang menghalangi, salah satunya adalah proses pemilihan judul, karena bergonta-ganti judul skripsi dan sempat harus janjian dengan dosen pembimbing jam 03.00 WIB, demi mengejar terselesaikannya proses skripsi dengan cepat. “ Saya kagum dengan dosen Unika, dengan sepenuh hati bersedia membimbing anak didiknya, dan rela memberikan waktu di jam yang tidak semestinya” tuturnya.
“Jangan pernah menunda pekerjaan, kalau bisa dikerjakan langsung ya dikerjakan langsung. Andalkan Tuhan dalam setiap keputusan dan pekerjaan yang dilakukan. Tambahan lagi, selalu ingat bahwa hasil tidak akan pernah mendustai proses yang dilalui.” Itulah prinsip dan kiat-kiat sukses yang menjadi pegangan Felix selama ini, hingga mampu menghantarkannya menjadi wisudawan terbaik periode Agustus 2015, dengan meraih IPK tertinggi 3,93.
Bagi Felix, setiap orang mampu dan bisa, apalagi bila mengambil studi manajemen, tapi yang lebih penting adalah kemauan untuk menjadi yang lebih daripada yang lain, mampu untuk berbeda dari yang lain secara positif. Semua itu yang kini membawa Felix pada kesuksesan, sehingga mampu menempuh S2nya sambil bekerja. (Telis)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi