Sabina Resti Nuri. Sabina, begitu kerap sapaannya. Perempuan kelahiran Salatiga, 14 Desember 1994 ini merupakan wisudawati lulusan terbaik untuk wisuda periode ini. Mahasiswi Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Progdi DKV ini lulus dengan IPK 3,40 dan dengan judul skripsi “PERANCANGAN BUKU KREATIF TENTANG PENGENALAN MEDITASI BAGI ANAK MUDA”.
Gadis alumnus SMA Kolese Loyola Semarang, dan juga penyuka menggambar ini, menurutnya belajar di desain komunikasi visual membuatnya belajar banyak hal, terutama adalah dalam mengembangkan kekreatifannya, “Saya tidak hanya mendapatkan ilmu dalam bidang akademis semata. Saya merasa beruntung karena saya dapat ikut terlibat dalam beberapa organisasi kemahasiswaan selama 4 tahun ini. Dari situ saya dapat belajar banyak yang memperluas pengetahuan saya melalui mereka dan kegiatan-kegiatan yang saya ikuti. Terlebih dengan adanya dosen yang ramah dan memiliki pandangan kritis, sangat membantu saya dan mahasiswa lain untuk dapat bereksplorasi lebih jauh dalam merancang pemecahan masalah,” ujar anak dari pasangan Gregorius Sigit Wicaksono dan Jean Olivia Pandoe ini.
Selain aktif di fakultas, Sabina juga merupakan pengurus BEM FAD (Fakultas Arsitektur dan Desain) selama dua periode, yakni pada tahun 2014/2015 dan 2015/2016, dan beberapa kepanitiaan acara tingkat prodi dan universitas selama tahun 2014-2016. Selain itu, perempuan penyuka hobi exploring both art and nature ini juga mempunyai pengalaman kerja Internship di POT Branding House sebagai Junior Graphic Designer, dan Designer di Best Wishes Parcel.
Gadis dengan motto Winners are not the people who never fail, but they are the people who never quit yang membuatnya semakin yakin dengan pendiriannya. Pada saat tugas akhir (skripsi), beberapa kendala seperti waktu yang cukup singkat untuk ekspektasi dengan konten yang cukup banyak dan minimnya peralatan yang memadai, tidak membuatnya hambatan tersebut menjadi sangat berarti.
“Menjadi seorang desainer bukan hanya sekedar jago menggambar, desainer ada untuk membantu masyarakat dalam memecahkan masalah melalui komunikasi secara visual. Untuk mendapatkan ide kreatif adalah dengan mencari ide sebanyak mungkin. Proses kreatif membutuhkan waktu yang panjang untuk melahirkan sebuah karya. Memang ada kalanya pikiran kita tak lagi jernih dan kita kehabisan energi untuk melanjutkan. Namun, jangan menyerah, ingatlah tujuan awal kita supaya kita kembali semangat” tutupnya. (adj)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah