Passion menentukan kita untuk mengambil suatu keputusan. Passion pula yang membawa kita dalam suatu gerbang keberhasilan. Berkat Passion yang dimiliki, berhasil mengantarkan Febrian Wicaksono sebagai Wisudawan Terbaik Periode 1 April 2016 dari Program Studi Teknik Informatika. Menurutnya, memang sejak awal Passionnya dalam dunia teknologi sejak dari Kelas IX SMP.
“ Sejak SMP saya sangat menyukai dunia game. Saya selalu bertanya-tanya bagaimana caranya membuat game dan berbagai perangkat serta seluk beluk dari teknologi Informasi. Hal tersebut terus menerus terbawa sampai beranjak lulus dari SMA. Untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan saya, saya berkeinginan kuat untuk mengambil bidang teknologi.”
Tugas Akhir yang berjudul Generate Event Organizer Schedule Using Genethic Alogarithm ini berhasil mengantarkan Febrian dalam gerbang kesarjanaannya. Ia melihat masih seringnya Event Organizer yang sulit untuk mengatur Jadwal dari setiap Eventnya, selain itu adanya ketidak jelasan dari pemakaian tempat yang sudah ditentukan mendorongnya untuk menciptakan suatu inovasi,
“ Saya melihat peluang bisnis Event Organizer ini cukup banyak dan dimanfaatkan oleh banyak pihak. Untuk mengatasi berbagai hambatan yang ditimbulkan secara teknis, maka saya memiliki ide untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengolah database dari setiap Event yang diselenggarakan oleh pihak EO” Jelasnya.
Pria yang meraih gelar S.Kom ini tak hanya mendapatkan judul dari referensi, melainkan dari hasil mencari informasi. Meskipun mengalami hambatan dalam pengerjaan Tugas Akhir seperti kesulitan dalam menguasai materi terkait judul tugas akhirnya, namun ia tak mengenal pantang menyerah. Karena sesuai dengan yang disebutkan diatas, bahwa ia memiliki Passion yang tinggi bagi cita-cita dan keinginannya.
Dalam penuturannya, Mahasiswa yang menyabet IPK 3,97 ini tak hanya aktif dalam perkuliahan. Namun semenjak Semester 5, ia juga bekerja dalam bidang Game Development dan pembuatan aplikasi. Walaupun sudah lulus dari Tugas akhir, Ia tetap aktif untuk memberikan asistensi untuk membantu dosennya.
Kegiatan yang begitu banyak tersebut tak menghalangi niatnya untuk berkuliah. Meski memiliki pekerjaan sambilan, hal tersebut tidak membuat kegiatan perkuliahannya menjadi terhambat. Ia selalu menyempatkan waktu beberapa menit untuk memahami materi yang diberikan oleh dosen.
“ Saya selalu menyempatkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit untuk mendalami materi yang sudah diberikan dan mencari materi kuliah serta mencari perkembangan dalam dunia digital. Saya selalu berusaha mengatur jadwal agar tidak berbenturan antara kuliah dengan kerja. Tentunya saya harus professional, tidak mencampuradukan antara pekerjaan dengan kegiatan perkuliahan. Karena dalam dunia kerja dituntut untuk selalu bekerja dalam profesionalitas”jelasnya.
Ia memiliki keinginan kuat untuk membantu siapa saja yang memiliki Usaha dan masih mengalami hambatan teknis untuk membuat suatu aplikasi yang pastinya tepat guna dan tepat waktu untuk mencegah Human Error. (Ign)
SCU Peringati 128 tahun Kelahiran Uskup Pribumi Pertama
Segenap sivitas Soegijapranata Catholic University (SCU) mengikuti Misa Syukur di