Menjadi siswa pandai tentu dapat meringankan beban orangtua, utamanya dalam membantu biaya saat masuk kuliah. Seperti yang dirasakan Ineke Loan Azari, alumni SMK Farmasi Theresiana Semarang yang kini diterima di Jurusan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unika.
"Alhamdulillah, saya mendaftar diterima di FTP Unika lewat jalur prestasi. Ini berkat nilai-nilai raport saya bagus di SLTA kemudian saya mendaftar disini, sehingga mendapat keringanan uang gedungnya," ujarnya.
Dara kelahiran Semarang 16 April 1998 ini memang sengaja melanjutkan kuliah dengan fokus pada bidang farmasi. Di Unika di Jurusan Pangan juga masih ada kaitannya karena keilmuannya juga masih seputar penelitian.
"Saya memang kelak ingin bisa kerja di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Kalau lulusan farmasi dan kuliah di Jurusan Pangan sangat tepat bisa kerja di Balai POM," tegasnya.
Menurutnya, bidang kefarmasiaan atau ke teknologi pangan selama ini prospek lapangan pekerjaan juga luas. Setidaknya bila tidak diterima di pemerintahan juga bisa di perusahaan farmasi atau obat. "Kebetulan ibu saya juga bekerja di sebuah perusahaan swasta di bidang farmasi dan obat," imbuhnya.
Ineke juga berpendapat, akhir-akhir ini masalah vaksin palsu juga ada kaitannya dengan masalah obat. Penyebab vaksin palsu karena ada oknum yang menyalahgunakan pembuatan obat tidak sesuai prosedur. "Mereka hanya ingin mencari keuntungan besar dengan membuat ramuan tidak berkualitas," tegasnya.
Ditambahkan, dengan menguasai keahlian bidang farmasi atau teknologi pangan setidaknya bila kelak lulus kuliah sudah bisa mengantongi pengalaman dan mengetahui bahaya dari bahan-bahan terlarang. (Jateng Pos)