Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik Unika Soegijapranata, Christoper Tjokro, berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best Paper dalam International Conference ICITACEE 2018 pada bulan September lalu, di Hotel Santika Premiere, Semarang.
The International Conference on Information Technology, Computer and Electrical Engineering (ICITACEE) merupakan forum international yang diadakan setiap tahun oleh Universitas Diponegoro, yang mencakup peneliti, akademisi dan staff ahli dari berbagai bidang teknik lintas – disiplin untuk mengembangkan dan bertukar pikiran pada desain Teknologi informasi, Sistem Komputer, dan Teknik Elektro.
“Seminar Internasional ini merupakan pengganti Sidang Skripsi pada Tugas Akhir saya.” jelas Tjokro. “Jadi judul untuk Tugas Akhir saya sekalian saya gunakan untuk judul International Conference ini,” tambahnya.
Judul paper yang Tjokro tulis adalah “Design and Simulation of an Asymmetrical 11-Level Inverter for Photovoltaic Applications” yang membahas tentang studi pertama pengembangan teknologi inverter jenis asimetris pada aplikasi sistem PV.
Dalam pembuatan paper ini, Tjokro mendapat arahan dan bimbingan dari dosen pembimbing dari Prodi Teknik Elektro Unika. Munculnya ide pemilihan judul ini juga terinspirasi dari dosen pembimbingnya yang kemudian dimodifikasi sesuai ide yang Ia dapatkan.
Dalam mengikuti International Conference ini tidaklah mudah, salah satunya karena pembuatan paper ini cukup singkat yaitu kurang lebih selama satu bulan. Setelah dikirimkan ke penyelenggara International Conference, selanjutnya dilakukan proses seleksi oleh juri. Jika diterima, maka paper hasil revisi akan dikirimkan kembali oleh dewan juri kepada peserta untuk diperbaiki dan berikutnya dikirim kembali kepada para juri.
Menurut Tjokro, tantangan dalam mengikuti ICITACEE 2018 adalah pesertanya. Peserta seminar ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa S1, bahkan sebagian besar yang lolos merupakan mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai universitas ternama, antara lain seperti Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Indonesia, sedangkan yang S3 ada yang dari Universitas Malaysia.
Strategi sekaligus pesan dari Tjokro untuk bisa menjuarai best paper yang pertama adalah Bahasa Inggris harus dilatih lebih dulu. Dilatih dengan membaca sumber-sumber yang berbahasa Inggris. Yang kedua adalah niat, ketika ada niat untuk ikut lomba, pasti bisa. “Intinya asalkan ada kemauan dan rajin membaca pasti bisa,” imbuh Tjokro.
Menjadi juara Best Paper ICITACEE 2018 merupakan salah satu bentuk nyata dari motto hidupnya yang berbunyi, “Berikan performa maksimal untuk setiap saat”. Semoga performa-performa maksimal yang Ia berikan dapat membuahkan hasil-hasil yang terbaik selanjutnya. (Tata)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi