Terpilih menjadi salah satu yang terbaik tentu ada rasa bangga dan sekaligus muncul tanggung jawab yang berkaitan erat dengan apa yang sudah diperjuangkan, begitulah rasa haru yang dirasakan oleh Yustina Indah, tatkala mengetahui dirinya terpilih menjadi wisudawan terbaik program Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata dengan IPK 3,87.
“Perasaan saya sungguh tidak percaya menjadi salah satu wisudawan terbaik, saya hanya mengalir saja dalam studi sedangkan untuk hasilnya saya serahkan pada kemurahan Tuhan” Jelasnya.
Dalam tesisnya, Ibu Yustin mengupas tentang ,”Pelaksanaan Pengawasan Produk Pangan dalam Kemasan Katagori “MD” Oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) Di Semarang Sebagai Upaya Pemenuhan Hak Konsumen Atas Kesehatan di Kota Semarang.”
Berlandaskan tentang bagaimana pemenuhan hak pasien dalam produk pangan kemasan kategori “MD”, ibu Yustin mulai menulis tesis yang merupakan produk pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan telah memenuhi standar keamanan pangan melalui pengawasan pre-market dan post-market.
Dalam penelitiannya ternyata fakta di lapangan masih ditemukan banyak produk pangan, sarana produksi dan sarana distribusi yang tidak memenuhi ketentuan. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak konsumen atas kesehatan pengawasan produk pangan dalam kemasan kategori “MD” di kota Semarang yang dilaksanakan oleh BBPOM di Semarang,
“Kesulitan yang saya hadapi untuk mendapatkan data penelitian di supermarket sebagai responden semula akan dilakukan di 6 supermarket menjadi 3 supermarket dan sebagai gantinya responden adalah pedagang sembako di 3 pasar tradisional”, jelasnya rinci.
Hal lain, Ibu Yustin juga mengungkapkan hasil pembelajaran di Unika yang sangat menyenangkan. “Disini saya mendapat ilmu baru tentang hukum di bidang kesehatan baik terkait untuk tenaga kesehatan maupun produk-produk hukumnya dengan didampingi oleh pengajar yang sungguh luar biasa hebatnya. Di Unika saya juga merasa senang karena bisa mengenal dan berdiskusi secara aktif antar profesi kesehatan lainnya” tuturnya antusias.
Ibu yang berprofesi sebagai Apoteker di Puskesmas Miroto Dinas Kesehatan Kota Semarang ini menuturkan sedikit mengenai harapannya sebagai tenaga kesehatan yaitu perlindungan hukum sebagai tenaga kesehatan menjadi lebih ada kepastian dan antar profesi tenaga kesehatan punya wadah bersama untuk saling mendukung. “Kalau selama ini saya melihat masih mementingkan organisasi profesi masing-masing. Harapan saya pribadi semoga dapat mengimplementasikan keilmuan yang di dapat dalam pekerjaan yang saya geluti dan bisa saling mendukung antar wadah profesi,” tambahnya lagi.
“Mengenalkan program studi Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata ke rekan-rekan di Dinas Kesehatan dan profesi Apoteker adalah baik, mengingat Unika menjadi salah satu universitas swasta katolik terbaik di Semarang dengan akreditasi A dan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Untuk saat ini sudah ada teman yang sudah mengikuti proses pembelajaran di Unika” tegas Yustin.
“Kiranya Unika sebagai universitas swasta terbaik untuk terus mengembangkan program studinya dan meningkatkan hubungan kemitraan terkait program studi, pengembangan IT sehingga para alumni dapat mengakses dan mengupdate ilmu lewat sarana yang disediakan,” harapnya. (celiz)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi