Marcelino dengan skripsinya yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Kewajiban Pajak Penghasilan Badan pada Perseroan Terbatas (Studi Kasus pada PT TXZ Tahun Pajak 2017-2018)” membawanya menjadi wisudawan terbaik dari program studi perpajakan dengan IPK 3.93 dan predikat “Dengan Pujian”. Laki-laki asal SMA PL St Yohanes Ketapang yang memiliki motto hidup “Hidup ibarat sepeda” ini menyebutkan bahwa kita akan jatuh ketika kita berhenti mengayuh. Itu sebabnya, ia selalu berusaha mengayuh dengan berbagai kesibukan selama kuliah. Menurutnya, jika hidup bisa diisi dengan sesuatu momen maka hidup akan bermakna.
Pengalaman berkesan selama kuliah baginya adalah melihat perkembangan dirinya dari tiap semester. “Aku selalu merasa ada kehidupan yang berbeda di setiap semester. Kehidupan perkuliahan terasa tidak monoton karena ada banyak tantangan dan hal baru di setiap semester. Terlebih kesempatan untuk bisa bertemu dengan banyak orang dan pengalaman terjun langsung dalam suatu kegiatan,” ungkap Marcel.
Ia mengaku saat semester 1 lebih banyak berfokus pada studi dan beradaptasi dengan ritme perkuliahan. Di semester 2, ia mulai melihat banyak hal yang bisa dieksplorasi, seperti terjun di organisasi. Semester 3 dan 4 baginya merupakan masa-masa krusial. “Ini masa-masa saat kita memikul tanggung jawab yang paling besar, baik dari organisasi, akademik, maupun kegiatan perlombaan. Namun, selalu ada saja cara dari Tuhan melalui teman dan orang-orang yang selalu mendukung dan membantu kita untuk bangkit lagi,” ungkapnya. Hingga di semester 5, ia merasa bahwa apa yang telah ia lalui memberikan hasil akhir yang tidak pernah ia duga.
Di tingkat program studi, ia aktif dan senang mengikuti seminar yang diadakan oleh himpunan mahasiswa sebagai peserta. Baginya, kegiatan ini membuatnya lebih dekat mengenal orang-orang dan dunia kerja perpajakan. Ia juga aktif di organisasi Senat Mahasiswa Fakultas selama 2 tahun dan menjadi runner-up EBA (Economy Business Ambasador) 2018 yang selanjutnya maju menjadi SOTY FEB 2019. Di tingkat universitas, ia pun aktif menjadi tim promosi dalam Student Get Student dan anggota GLORY 10. Sedangkan di luar kampus, ia sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Jendral Pajak seperti Relawan Pajak.
Dalam memanajemen waktu, menurutnya penting untuk memikirkan jangka panjang dari suatu rencana. Namun, jangan sampai menjadi overthinking dan justru menghambat. “Penting juga menyadari kemampuan diri kita dan sesuaikan dengan prioritas, dan utamakan tempat yang membuatmu paling nyaman di mana hatimu berada,” tambahnya.
Selama menyusun tugas akhir, kendala terbesar yang ia hadapi adalah rasa malas dan menunda pekerjaan. Namun setelah mengatasinya, ia berhasil menyelesaikan tugas akhir yang tertunda selama 6 bulan dalam waktu sekitar 1 bulan. Menurutnya, senantiasa berada dalam lingkungan dan orang-orang yang tepat menjadi kuncinya. Secara khusus, ia ingin mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuangannya, Avie, yang telah banyak membantunya mendorong motivasi .
“Selama kuliah, gunakan waktu yang kita miliki untuk apapun yang menurut kita bisa memberikan kenangan. Tidak harus organisasi, bisa juga bisa kegiatan lain. Bersenang-senanglah dan jalin relasi serta koneksi dengan orang lain. Itu akan menjadi suatu modal yang kuat. Temukan kuliah dengan caramu sendiri. Apapun kegiatanmu, percayalah itu akan memberikan hasil bagimu. Lakukan kuliah versimu!” pungkasnya.
(B. Agatha)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi