Sudah bekerja dalam perusahaan padahal belum di wisuda, itulah Eva Litta Deviatiani, mahasiswi Fakultas Arsitektur dan Desain program studi Arsitektur. Ia menjadi wisudawan terbaik Unika Soegijapranata dengan IPK 3,28 , tentu suatu perjuangan dan dedikasi yang luar biasa, ada perasaan senang bercampur haru karena kerja kerasnya akhirnya terwujud dengan peringkat terbaik.
Ketika ditanya mengapa ia memilih judul skripsi “Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi”, alumni SMA Sedes Sapientiae ini mengutarakan bahwa di Semarang ini ia melihat adanya 2 aspek yang berperan di dalamnya yaitu pendidikan yang merupakan sebuah kebutuhan manusia dan farmasi yang bergerak di bidang kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak kalah pentingnya.
Putri dari pasangan F.X. Eddy Kuntoro dan Florentina Chintya ini bercerita ada suka maupun duka selama kuliah di Fakultas Arsitektur dan Desain jurusan Arsitektur. Sukanya ia memiliki keluarga, teman-teman dan para dosen yang selalu memberikan support selama menjalani kuliah. Terutama saat menjalani tugas akhir, ia merasa sangat terbantu dengan dosen pembimbing yang selalu mengajari banyak hal, selalu mendukung dan menyempatkan waktu untuk asistensi, serta teman-teman yang saling membantu dan tidak pernah lupa memberikan semangat satu sama lain. Dukanya seperti saat menjalani tugas akhir, ia harus beberapa kali mengganti judul dan juga beberapa kali mengganti desain, selain itu juga harus mengulang lagi membuat maket karena maket yang sebelumnya tidak sengaja terbuang oleh karyawan di kampus. “Sering lembur sampai tidak tidur sudah menjadi suatu kebiasaan yang lumrah, tetapi akan jadi lebih menyenangkan ketika ngelemburnya bersama teman-teman,” ujarnya dengan senang.
Penyuka novel dan hobi jalan-jalan ini berujar dari semester 2 hingga semester 6 ia cukup aktif menjadi panitia di hampir seluruh kegiatan yang diadakan baik oleh Fakultas maupun oleh Progdi. Menurutnya, dengan aktif di kepanitiaan merupakan suatu hal yang menyenangkan, apalagi ketika bisa menjadi bagian dari suksesnya acara-acara yang diadakan. Memang bisa dikatakan mengikuti kepanitiaan cukup menyita waktu, namun ia ingin membuktikan bahwa hal tersebut tidak mengganggu perkuliahan selama kita dapat membagi waktu dengan baik dan melakukan semuanya dengan santai, bahkan dengan aktif di panitia justru memberikan semangat tersendiri untuk menjalani kuliah.
Eva juga membagikan tips-tips agar bisa lulus dengan hasil memuaskan dan menjadi lulusan terbaik sepertinya, diantaranya keep going and never quit, because if you give up too soon, you’ll never know what you’ll be missing. Percayalah dengan kemampuan diri sendiri, jangan membanding-bandingkan dengan orang lain. Jangan takut untuk gagal dan jangan pernah lupa untuk berdoa. Pemilik moto hidup “It’s going to be hard. But hard is not impossible” yang terinspirasi dari Chuck Palahniuk ini setelah lulus kuliah ia sekarang sudah bekerja di CV. Arsiprima Semarang. Sukses selalu Eva.(dns)
SCU Peringati 128 tahun Kelahiran Uskup Pribumi Pertama
Segenap sivitas Soegijapranata Catholic University (SCU) mengikuti Misa Syukur di