Bekerja memang tak selalu harus sesuai jurusan yang dipilih saat masuk perkuliahan. Begitu juga yang dialami Wisnu Wibowo. Saat lulus dari bangku kuliah Fakultas Teknik Sipil kesulitan mencari proyek karena krisis moneter.
Akhirnya membawa Wisnu berkarir dalam dunia otomotif berukuran besar untuk mengangkut barang sejak 2001 hingga sekarang.
Prestasi membanggakan sejak dua tahun memimpin di Semarang untuk wilayah Jateng dan DIY, mampu meningkatkan marketshare hingga peringkat kedua.
Berikut petikan wawancara dan kisah suksesnya saat ditemui waratwan Tribun Jateng, Raka F Pujangga, di kantornya beberapa waktu lalu.
Apa yang membuat anda memilih dunia otomotif?
Sebenarnya ketidaksengajaan, karena pada tahun 1998 terjadi krisis moneter. Saat itu mencari lowongan pekerjaan di proyek-proyek itu tidak ada. Saya harus mencari sesuatu pekerjaan yang lainnya, dan saya diterima bekerja di Astra Nissan Diesel pada 2001.
Saya kuliah termasuk butuh waktu lama di S1 Teknik Sipil Unika Soegijapranata, dari tahun1994 sampai 2001.
Awalnya terjun dalam dunia otomotif apakah sesuai dengan harapan
Dari modal saya belajar di teknik sipil yang merupakan ilmu pasti, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hitungan yang ada di marketing.
Untuk truk ini juga ada hitungannya, tinggal memoles saja, prinsipnya tidak ada yang jauh berbeda.
==================================================
Nama : Wisnu Wibowo
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 7 Maret 1976
Jabatan : Branch Manager Astra UD Trucks Jateng dan DIY 2014-sekarang
Motto hidup : Life is like a journey
Karir
Kacab Nissan Diesel Surabaya 2010-2012
Kacab Nissan Diesel Samarinda 2012-2014
Pendidikan :
SD Pegandan Semarang
SMPN 3 Semarang
SMA 3 Semarang
Fakultas Teknik Sipil, Unika Soegijapranata Semarang
==================================================
Apa tantangannya bekerja dalam perusahaan selama ini?
Orang lain melihatnya susah, tapi itulah tantangannya. Karena yang dijual ini secara market tidak begitu banyak.
Tantangannya yang sering saya hadapi adalah business to business yang membuat tantangannya lebih besar. Tidak seperti merek lainnya yang menjual angkutan penumpang. Karena armada dijual di sini untuk menunjang investasi.
Di sini kami jual untuk orang-orang yang mau mengembangkan usaha. Sehingga tidak bisa jual putus, kita harus terus menjalin hubungan.
Apa prinsip kerja yang diterapkan?
Prinsip kerja saya adalah kejujuran. Karena saya di sini bekerja karena berhubungan dengan investasi seseorang.
Karena modal kita kejujuran. Sekali melakukan kesalahan, maka ke depannya akan tidak dipercaya orang lagi.
Makanya spesifikasi produk yang kami berikan pun, disampaikan apa adanya. Secara kualitas spesifikasi mesinnya sama dengan negara se-Asia Pasifik.
Jadi memang spesifikasi yang kita jual di sini sama dengan kualitas internasional, tetapi harganya menyesuaikan kondisi pasar dalam negeri.
Apa kesulitannya yang seringkali dihadapi?
Kesulitannya kami sangat tergantung dari bagusnya pertumbuhan ekonomi. Sebab, jika pertumbuhan ekonomi sedang tidak baik pasti yang terkena dampak pertama kali adalah truk.
Berbeda dengan angkutan untuk passenger (penumpang) terkena imbasnya belakangan. Tidak terimbas langsung seperti kami.
Itu saja kesulitannya. Sehingga jika sekarang banyak infrastruktur yang tengah berjalan, kami juga ikut meningkat.
Apa solusinya untuk keluar dari kesulitan tersebut?
Solusinya, di tengah kesulitan pasti selalu ada. Ekonomi boleh turun, tapi kita bisa memanfaatkannya. Karena, setiap ada kesulitan akan selalu ada peluang.
Seperti misalnya tahun ini, kami bisa mencapai penjualan melebihi dari target yang telah ditetapkan sebesar 120 unit.
Per Oktober 2016, penjualannya sudah mencapai 139 unit, dan jumlah ini juga di luar dari perkiraan sebelumnya.
Prestasi yang di luar perkiraannya itu karena melihat UD Truck yang usianya masih muda.
Namun, saya tetap terkesan atas prestasi market share sebesar 22,6 persen atau menempati posisi kedua.
Pasar truk secara keseluruhan di Jawa Tengah ada sebanyak 598 unit. Sedangkan penjualan kami per Oktober 139 unit, dan sampai akhir tahun targetnya terjual sampai 150 unit.
Apa targetnya untuk 2017 mendatang?
Pada 2017 kami targetkan bisa menguasai pasar truk di Jateng. Melihat masuknya sejumlah investasi dan pelaksanaan proyek di Jateng tahun depan, optimistis dapat tercapai.
Pada 2017 nanti, kami akan bermain sama seperti 2016, yakni untuk sektor konstruksi dan general cargo.
Untuk sektor kontruksi terdongkrak karena proyek jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang yang tengah berjalan.
Sedangkan untuk general cargo, pihaknya menyuplai untuk industri air minum dalam kemasan dan rokok.
Tahun 2017 untuk armada pengangkut rokok, kami sudah tanda tangan kontrak pengadaan sebanyak 20 unit.
Apa persiapannya dalam memimpin tim untuk mencapai target 2017 mendatang?
Ada istilah, monkey do monkey see. Apa yang monyet lakukan, itu karena apa yang mereka lihat.
Artinya sebagai pimpinan itu harus bisa memberikan contoh yang baik untuk pegawainya.
Leadership itu bisa dipelajari, tapi butuh waktu lebih banyak untuk mempelajarinya di lapangan.
Karena karakter SDM generasi muda sekarang yang berbeda. Tantangannya menjadi lebih berat, tapi nggak apa-apa.
Ini bagian dari tantangannya, kita memimpin harus mengkombinasikannya.
Apa target selama ini yang masih belum tercapai?
Sukses itu sebenarnya seiring berjalan waktu, targetnya akan berubah terus. Sehingga meskipun sudah sukses tetap akan jalan terus.
Selanjutnya saya tidak akan berhenti di sini saja, dan akan terus berkembang. ( http://jateng.tribunnews.com )