Sudah menjadi gambaran umum bahwa perguruan tinggi merupakan tahap akhir opsional pada pendidikan formal, maka sudah pasti setiap orang yang ingin menempuh pendidikan di perguruan tinggi perlu banyak pertimbangan.
Seperti yang diutarakan oleh salah satu wisudawan dari Fakultas Psikologi di Soegijapranata Catholic University (SCU) saat menyampaikan pengalamannya ketika dulu memilih studi di Fakultas Psikologi SCU – Semarang. Dia adalah Iko atau nama lengkapnya adalah Flaviantius Febriano Iko.
Dalam sharing pengalamannya, Iko yang waktu itu baru saja menyelesaikan studi di Seminari Menengah Mertoyudan, memaparkan testimoninya, ” Sejak dari SMA saya pribadi memiliki ketertarikan dengan filsafat dan manusia. Maka ketika memutuskan untuk melanjutkan studi sebagai seorang awam, saya ingin mendalami dua hal tadi, sebab bagi saya keduanya esensial dalam hidup,” ucapnya.
Setelah mencari-cari, saya menemukan bahwa Program Studi (Prodi) Sarjana Psikologi Soegijapranata Catholic University ternyata menawarkan dua hal ini. Sambil juga melihat testimoni yang disampaikan oleh alumnus Prodi Sarjana Psikologi Soegijapranata Catholic University itu baik adanya, hingga akhirnya saya pun memutuskan untuk melanjutkan studi di sana, lanjutnya.
Lebih jauh Iko juga membagikan pengalamannya tatkala benar-benar menjalani proses studi pada Fakultas Psikologi Soegijapranata Catholic University.
“Hal menarik di Prodi Sarjana Psikologi adalah bagaimana selama masa studi mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi melalui berbagai macam praktik. Praktikum ini dilakukan baik melalui wadah formal seperti adanya kesempatan magang maupun mata kuliah yang memang menuntut praktik. Maupun wadah non-formal seperti lewat kesempatan berorganisasi. Bagi saya kesempatan berpraktik itu melengkapi kemampuan hard skill dengan soft skill.”
Demikian tidak hanya melulu terkait pengetahuan, tapi juga praksisnya. Misalnya bagaimana melakukan pendekatan terhadap klien, sikap yang tepat menghadapi klien, dan sebagainya. Ini yang bagi saya menarik karena kesempatan untuk melakukan praktik ini dibuka seluas-luasnya dari Prodi Sarjana Psikologi – SCU, ungkapnya.
Apa yang disampaikan Iko memang terbukti dengan berhasil diraihnya beberapa prestasi selama dia menjalani studi di Fakultas Psikologi yaitu Juara I Karmalogi (Karya Mahasiswa Fakultas Psikologi) 2020 dan Juara 3 Carousel Descartes.
Disamping itu, selama studi Iko juga terlibat dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan soft skill-nya, seperti : Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi, GAMA (media jurnalistik fakultas), Center for Trauma Recovery (CTR), Panitia PTMB Fakultas Psikologi, Kronik Unika, asisten dosen, serta asisten Pusat Psikologi Terapan.
Iko yang memiliki hobi membaca, menulis, berdiskusi dengan teman-teman, bermain dan jalan-jalan ini, juga pernah bergabung dalam jurnalistik Humas (Kronik) Soegijapranata Catholic University, selama kurang lebih 3 tahun.
Dan banyak pula kesan maupun pengalaman yang didapatkannya selama menjadi jurnalis kampus, “Kesan yang selalu muncul ialah syukur. Melalui keikutsertaan dalam Kronik saya mendapatkan berbagai pengalaman. Mulai dari pertemuan dengan orang-orang baru sampai inspirasi dari orang-orang yang saya wawancara. Itu yang kemudian juga menjadi api yang menyemangati untuk terus melangkah. Maka tiada kata lain yang tepat menggambarkan selain rasa syukur.”
Iko yang merupakan anak tunggal dari pasangan Suryakarta Hamonangan dan Asteria Triyanti ini juga menyampaikan motto yang menjadi pegangan dalam hidupnya yaitu ‘Duc in Altum’ (Luk 5:4), yang berarti ‘bertolaklah ke tempat yang dalam’.
“Ketika merefleksikan motto tersebut saya selalu diingatkan bahwa sebagai manusia saya juga bisa gagal, bukan yang paling sempurna. Tapi Yesus selalu mengajak untuk bertolak ke tempat yang dalam, untuk terus berusaha dan mencoba. Dari situ niscaya akan diperoleh begitu banyak “ikan” dan sungguh “takjub” karena rahmat Tuhan begitu besar, seperti para murid yang takjub,” jelas Iko.
Kini Iko sudah menyelesaikan studinya di Fakultas Psikologi Soegijapranata Catholic University, yang pada Sabtu mendatang (17/6), dia akan diwisuda bersama wisudawan lainnya, maka sebagai penutup Iko menitipkan pesan bagi para mahasiswa yang masih menjalani studi, “Teruslah berdinamika dan berproses dalam cara masing-masing. Setiap orang unik, jangan biarkan dirimu dibandingkan dengan yang lain. Dari proses dan dinamika itu, teman-teman sekalian menempa diri menjadi pribadi-pribadi terbaik. Setelahnya selamat memberikan diri untuk sesama. Terutama seturut semangat Pro Patria et Humanitate, bagi bangsa kita dan sesama kita. Tuhan memberkati langkah kita semua.” (FAS)