Ada yang menarik jika membahas salah satu wisudawan yang yang akan diwisuda pada wisuda periode II Tahun 2020 dari Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata ini, dia adalah Birgitta Devina Santoso yang lahir di Semarang, 16 November 1998.
Dara yang sapaan akrabnya Tata ini adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Alm. FX. Gunawan Santoso dan Ibu Maria Fransisca Israwati.
Tata yang merupakan alumnus SMA Sedes Sapientiae Semarang ini, sejak SMP sudah memutuskan untuk mengambil jurusan Teknologi Pangan.
“Karena dari kecil saya sering bantu orang tua masak, dari situ saya sering bertanya-tanya bagaimana suatu produk itu dapat dibuat, bagaimana makanan bisa tahan lama dan awet,” kenangnya.
Berangkat dari peristiwa ini, orang tua menyarankan untuk masuk jurusan Teknologi Pangan. Dan ternyata setelah saya masuk di prodi Teknologi Pangan, semua pertanyaan saya sejak kecil terjawab semuanya, bahkan lebih banyak lagi ilmu yang didapat, mulai dari pengetahuan dasar makanan, cara mengolah, cara mengawetkan, cara menyimpan, bahkan pengetahuan tentang mesin dan peralatan jika suatu saat ingin membangun pabrik sendiri, ungkapnya.
Ketertarikannya ini memang cukup beralasan, karena Teknologi Pangan selalu berkembang dari tahun ke tahun, dan akan selalu ada inovasi-inovasi baru, sehingga sangat menyenangkan untuk dipelajari, selain itu manfaatnya juga sangat berhubungan langsung dengan kehidupan kita.
Saat ditanya apa saja kegiatan yang pernah diikutinya sembari menjalani kuliah, Tata yang memiliki hobi menulis ini, berkesempatan mengisahkan apa yang dijalaninya sejak pertama kali masuk ke dunia kampus. “Sejak pertama masuk kuliah saya cenderung menjadi mahasiswa “kupu-kupu” kuliah pulang-kuliah pulang, namun IPK yang didapatkan juga tidak tinggi. Saya mulai jenuh dengan kebiasaan hanya belajar dan membuat tugas saja sepulang kuliah. Hingga semester 3 saya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman saya, dan mulai mengikuti berbagai kepanitiaan seperti Fantastic tahun 2017 dan Food Competition Day 2018,” tuturnya.
Setelah itu saya memutuskan untuk bergabung ke dalam organisasi untuk lebih mengasah softskills saya, yakni Senat Mahasiswa Universitas periode 2017/2018 sebagai anggota magang. Lalu di tahun berikutnya saya bergabung ke dalam Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian 2018/2019 Komisi Advokasi serta di tahun yang sama saya bergabung di Kronik Humas Unika.
“Namun yang menarik, ketika saya memutuskan untuk bergabung ke dalam kepanitiaan dan organisasi, Puji Tuhan IPK saya berangsur-angsur semakin meningkat, hingga akhirnya bisa lulus dengan IPK 3,65, ” terang Tata yang murah senyum ini.
Tata juga mengungkapkan adanya perubahan dalam dirinya sesudah bergabung dalam tim Kronik Humas Unika Soegijapranata. Di Kronik saya bisa melatih kemampuan menulis saya dan melatih saya untuk berani berbicara kepada orang asing yang baru dikenal karena pada dasarnya saya adalah orang yang introvert. Bagi saya, pengalaman 1,5 tahun di Kronik ini dapat menjadi bekal bagi saya dalam menjalani karir selanjutnya, ucapnya jujur.
Sebagai sosok yang selalu aktif dan optimis dalam menjalani setiap aktifitas, Tata juga punya motto yang mendorongnya untuk selalu mencapai yang terbaik yaitu ‘Break The Limit’. Artinya, kalau kita tidak berusaha melampaui batas kita kita tidak akan pernah maju dan cenderung berpikir bahwa kita tidak bisa, padahal sebenarnya kita bisa dan kita mampu, tutur Tata yang saat ini masih menggeluti bisnis online shop, untuk menambah pengalamannya di bidang bisnis.
Maka pesannya buat adik tingkatnya, Belajarlah sebanyak-banyaknya ketika kalian masih menjadi mahasiswa, dan cobalah untuk keluar dari zona nyaman kalian dengan mengembangkan softskill melalui kegiatan organisasi dan kepanitiaan di kampus yang mungkin tidak akan kalian dapatkan ketika belajar di kelas. (FAS)
SCU Peringati 128 tahun Kelahiran Uskup Pribumi Pertama
Segenap sivitas Soegijapranata Catholic University (SCU) mengikuti Misa Syukur di