Anita Angelina Wibawa. Ia merupakan putri dari pasangan Tribawa Mulja Widarsa dan Liana Mahdalena Imantono. Gadis kelahiran Semarang, 13 April 1998 merupakan alumnus SMA Kebon Dalem, Semarang. Anita sendiri merupakan lulusan terbaik dari program studi Sastra Inggris pada wisuda periode III 2020. Prestasi ini semakin cantik dengan IPK-nya yang mencapai 3,90 dibarengi dengan predikat kelulusan Cum Laude.
Ketika ditanyai mengenai bagaimana perjalanan kuliahnya, Anita menyatakan bahwa perjalanan perkuliahannya dipenuhi dengan begitu banyak pengalaman, entah pengalaman suka maupun duka. Semuanya menjadi sesuatu yang berharga dan membangun Anita sampai pada titik ini.
Kecermelangan Anita pun dapat dilihat dari beberapa kegiatan yang diikutinya, misalnya ia pernah berkecimpung di UKM Soepra Radio, kemudian menjadi Master of Ceremony dan moderator di beberapa acara seperti: yudisium fakultas, PTMB universitas maupun fakultas, 5th CELT 2017 (konferensi internasional), International Conference on Learning Technologies (2017), Innovation in Education: Opportunities and Challenges in Southeast Asia (2019). Tidak berhenti sampai di situ saja, ia pun pernah menjadi English Trainer untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang akan berangkat ke Cebu, Filipina, kemudian menjadi pembicara di FLA Talk Tea 2020, menjadi juri FLA Shines 2019-2020, serta pronouncer dalam kompetisi Spelling Bee DCEC 2019. Kecermelangan itu tidak hanya pada bagian kegiatan rupanya. Prestasinya pun juga tak kalah cemerlangnya. Ia pernah menjadi juara 1 FLA Shines 2018, juara 2 Student of the Year (SOTY), serta juara 4 PILMAPRES program sarjana LLDIKTI wilayah VI 2019.
Terkait dengan skripsinya sendiri, Anita mengangkat judul “Gender Labor Division in the Production of Sumbanese Ikat Textiles: Past and Present”. Gadis dengan motto “If it doesn’t challenge you, it won’t change you” ini berkisah bahwa pemilihan judul ini sudah dipersiapkan dari 2 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2018. Pada waktu itu Anita bersama 2 dosen serta satu rekan mahasiswanya mendapatkan kesempatan berangkat ke Sumba Timur guna mendigitalisasi Folklore yang ada di sana. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Anita pun melakukan penelitian dan pengumpulan data sekaligus tetap berfokus pada tujuan awalnya: digitalisasi Folklore.
Sebelum keberangkatan, Anita melakukan berbagai studi literatur guna memperkaya pandangan dasarnya. Ternyata kain tenun Ikat Sumba menjadi pilihan fokus penelitiannya. Anita ingin melihat bagaimana sebenarnya gender labor division pada masa kini dan masa lalu dalam pembuatan kain tenun yang harganya tidak sedikit ini.
Berangkat dari pembahasan ini, Anita justru merasa wawasannya semakin luas. Ada begitu banyak hal baru nan informatif yang didapatkannya di sana. Mulai dari perbedaan budaya yang kentara, kepercayaan yang masih dipegang oleh warga setempat sampai saat ini, seperti misalnya pekerjaan yang dilarang untuk laki-laki, hingga pembuatan kain tenun Ikat Sumba yang begitu kompleks. Ini semua berusaha diproses dan dirangkum agar menjadi suatu keutuhan dalam skripsinya. Namun demikian, perjalanan untuk mencapai hasil yang dinikmatinya tidak mudah. Beberapa kali kondisi tubuh menurun, tidak adanya motivasi, situasi yang tidak mendukung, idealisme yang terlalu tinggi, dosen yang sulit dihubungi sempat menghalangi langkah Anita. Tapi itu semua tidak mematahkan semangatnya. Berkat dukungan dari orang-orang di sekitarnya serta keinginan untuk cepat mandiri dari orang tuanya mendorongnya menyelesaikan skripsi serta mengantarnya pada gelar lulusan terbaik.
Menutup perbicangan dengan Anita, Dia sempat menceritakan harapannya setelah meninggalkan Kampus Ungu. “Saya ingin terus meng-explore diri saya dan terus menggali potensi diri saya. Selalu menanam rasa penasaran dalam diri untuk terus memperkaya ilmu dan mencari pengalaman-pengalaman guna meningkatkan kualitas hidup saya. Saat ini saya sedang mempersiapkan pendidikan S2 yang mana saya harapkan bisa membantu saya meraih kesuksesan ke depannya,” tutupnya. (FFI)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi