SEMARANG, TRIBUN Wajah semringah terpancar dari Sih Wijna Respali (19) juri mengalungkan selempang tanda pemenang audisi Indonesian Top Model 2015 wilayah Jateng, yang digelar bekerja sama dengan Tribun Jateng di Atrium Mal Ciputra Semarang, Sabtu (16/5).
Matanya langsung tertuju pada sang ibunda, Diteningrum Anggraini, yang duduk dibangku penonton.
Peserta kategori wanita be-nomor urut 10 itu berhak maju, ke babak final Indonesian Top model 2015 bersaing dengan peserta lain dari 34 provinsi di Indonesia.
Bungsu dari tiga bersaudara itu sangat senang dan bangga atas apa yang diraihnya. ‘Saya bersyukur bisa mewakili Jateng. Dan berharap bisa membawa pariwisata Jateng ke tingkat Nasional di ajang Indonesian Top Model 2015 nantinya," ujar mahasiswi Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata tersebut.
Meskipun begitu, dia mengaku sempat gugup saat di panggung. Terlebih saat juri memberikan pertanyaan buat Ratri.
"Pas di catwalk rasa gugup nggak ada. Cuma waktu terakhir ada pertanyaan dari juri saya merasa gugup. Saya berterimakasih ada Mama yang menemani saya malam ini. Dan jadi semangat saya dalam ajang ini," imbuh dara kelahiran Cibinong, 21 September 1995.
Ya Ratri memang baru dua hari benar-benar menekuni modeling. Pertama saat workshop audisi Indonesian Top Model wilayah Jateng dan pada hari audisi, Sabtu (16/5).
"Selain belajar dari workshop saya juga beruntung bisa dapat ilmu dari Mama dan kakak saya yang dulunya seorang model. Memang dulu pernah juara modeling tapi saat SD. Karena sibuk kegiatan sekolah baru kali ini bisa menekuni modeling lagi," ujar Ratri yang mengaku hobi berenang dan bemyanyi.
Babak 6 besar audisi Indonesian Top Model wilayah Jateng, Sabtu (16/5) petang, langsung memilih satu pasang pemenang yang mewakili Jateng ke babak final di Jakarta.
Dua orang yang berbakat dan terpilih itu adalah peserta nomor 6 kategori pria, Fajar Abu Rizky (Ungaran) dan peserta nomor urut 10 kategori wanita, Sih Wijna Respati (Kota Semarang).
"Pada September mendatang mereka berdua yang terpilih akan bersaing di karantina dengan 66 peserta lain yang dipilih dari 33 provinsi tersisa. Kami sempat alot menentukan pemenang perempuan karena harus memilih satu dari empat. Sementara kategori pria relatif mudah karena memilih satu dari dua peserta," ujar Ketua Umum Yayasan Pembina Model Indonesia (Yapmi), Iwan Setiawan Masse. (Alv)