Sebuah perjumpaan dengan salah satu sosok calon wisudawan dari Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, yang akan diwisuda pada acara wisuda periode IV tahun 2022, sebut saja nama lengkapnya Aloysius Ayusta Thobie Aristo Setyawan atau sering disapa Thobie.
Thobie yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara, putra dari pasangan Bapak F Juwono Agus Setyawan dan Ibu Christina Sunarsih, sejak awal masuk kuliah memang sudah memantapkan diri untuk menekuni bidang ilmu Psikologi.
Motto hidup yang dipilihnya adalah “Whatever you are, be a good one” Lebih lanjut Thobie juga menjelaskan tentang motto yang dipilihnya, “Motto ini menjadi penyemangat saya dalam menentukan pilihan dalam hidup. Terutama dalam memaksimalkan apa yang saya miliki baik itu pengetahuan, pengalaman maupun talenta yang saya miliki, agar bisa bermanfaat bagi saya secara pribadi maupun orang lain ”, tuturnya.
Pria kelahiran Semarang, pada tanggal 1 Desember 1998 ini juga membagikan pengalamannya selama menjalani studi di kampus Unika Soegijapranata baik pengalaman saat perkuliahan maupun kegiatan kemahasiswaan.
“Pada saat menjalani perkuliahan di kampus Unika Soegijapranata, saya tetap berusaha mengembangkan talenta yang saya miliki, dengan bergabung dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan baik tingkat universitas, seperti misalnya, GLORY, Gratia Choir, dan Kronik Humas Unika, maupun kegiatan tingkat fakultas yaitu Sinergi, Psycovocoustik, maupun kepanitiaan wisuda ”ungkapnya.
Pentingnya Skala Prioritas dan Membangkitkan Mood
Saat ditanya tentang cara membagi waktu antara studi dan kegiatan kampus, Thobie juga membagikan pengalamannya. “Cara saya membagi waktu adalah menggunakan skala prioritas. Saya harus bisa memilih dan memilah pekerjaan yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Namun tidak menutup kemungkinan ada kalanya saya harus mengerjakan dua kegiatan secara bersamaan, namun kembali lagi jika memang harus dua buah kegiatan itu bisa berjalan bersamaan, diusahakan dapat dikerjakan semua”, terangnya.
Thobie yang merupakan alumnus SMA Seminari Santo Petrus Canisius Mertoyudan, dalam kondisi tertentu, kadang pernah mengalami kejenuhan, dan untuk mengatasi problem ini, Thobie punya resep tersendiri seperti yang dipaparkannya, “Cara membangkitkan mood saat sedang down gitu biasanya pergi ke tempat yang nyaman bagi saya, misal ke Café. Selain itu Saya juga suka menyanyi dengan gitar samba, atau mendengarkan musik jazz, sehingga dari kebiasaan itu terkadang menghasilkan sebuah karya lagu yang merupakan ekspresi dari pengalaman saya saat menghadapi persoalan dan tantangan”, jelasnya.
Thobie yang saat ini sudah bekerja di sebuah biro konsultan psikologi di kota Semarang, juga mengungkapkan kesannya selama kuliah di Unika Soegijapranata, salah satunya saat dia bergabung sebagai reporter kampus di Kronik Humas Unika, “Selama bergabung sebagai reporter Kronik Humas Unika, banyak pengetahuan dan pengalaman yang saya peroleh, diantaranya saya menjadi lebih memahami dunia jurnalistik. Selain itu juga bisa menambah relasi pertemanan, berkesempatan berjumpa dengan petinggi kampus, bahkan pejabat pemerintahan. Semua yang saya peroleh tersebut dapat menunjang saya saat menyelesaikan skripsi”, ujarnya.
Mengakhiri perjumpaan, Thobie sempat berpesan kepada para mahasiswa yang masih menjalani studi, “Tetap semangat dalam menjalankan perkuliahan, silakan aktif dalam berkegiatan karena dapat mengasah softskill yang mungkin akan bermanfaat dalam dunia kerja teman-teman nantinya”, pungkasnya.