Hadir di tengah masyarakat untuk menciptakan lulusan yang siap berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur masa depan yang ‘pintar’ (smart), ‘hijau’ (ecological), dan berkelanjutan (sustainable).
Indonesia tengah giat melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan bangsa dan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas dalam RPJMN 2015-2019 (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan RPJPN 2005-2025 (Rencana Pembangunan Jangka Panjang). Pembangunan infrastruktur Indonesia merupakan bagian dari “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” (Sustainable Development Goals) yang akan dicapai pada tahun 2030. Pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu alasan bertumbuhnya kota-kota dunia seperti yang disampaikan dalam Kuala Lumpur Declaration on Cities 2030. Forum yang bertajuk “Cities 2030, Cities for All: Implementing the New Urban Agenda” ini bertujuan mengimplementasikan New Urban Agenda dan SDGs pada target ke-11 dengan Deklarasi “Cities 2030” dan “Cities for All”. Target deklarasi ini adalah mencapai kota dan pemukiman yang lebih baik dari berbagai aspek, antara lain perencanaan, perancangan, pengelolaan serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan kota masa depan secara signifikan meningkatkan volume proyek infrastruktur baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional, dan membuka peluang pasar kerja global. Kota masa depan dirancang sebagai kota yang ‘pintar’ (smart), ‘hijau’ (ecological), dan berkelanjutan (sustainable). Rekayasa infrastruktur kota masa depan yang pintar dan ekologis sangat dibutuhkan, terutama pada era Revolusi Industri 5.0 atau Society 5.0 saat ini, khususnya dalam desain dan perencanaan kota, bandara, pelabuhan, jalan dan jalan tol, fasilitas publik, pengolahan limbah, penataan kawasan industri, serta prasarana public seperti rumah sakit, mall, kawasan pemukiman, resort, dsb. Kota masa depan yang pintar haruslah ekologis. Infrastruktur perkotaan yang ekologis menjadi salah satu aspek utama bagi kota masa depan.
Untuk menjawab tantangan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030 dan menghadapi era dan ekologis sangat dibutuhkan, terutama pada era Revolusi, Universitas Katolik Soegijapranata menyelenggarakan Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan, yaitu melakukan rekayasa infrastruktur yang berwawasan lingkungan, khusunya untuk kota masa depan yang pintar dan ekologis. Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan memperoleh ijin operasional dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, berdasarkan SK Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 979/KPT/I/2018, tanggal 8 November 2018.
Menjadi komunitas akademik yang unggul dan mampu mengelola interaksi dalam bidang rekayasa infrastruktur, perkotaan, dan lingkungan, serta mengaplikasikannya dengan berlandaskan nilai-nilai Kristiani, cinta kasih, kejujuran, dan keadilan, untuk menjawab tantangan masa depan.
Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan, Universitas Katolik Soegijapranata menetapkan 8 (delapan) profil lulusan yang disajikan pada berikut melalui kajian kebutuhan dan Program Studi sejenis di tingkat internasional, regional, dan nasional.
NO | PROFIL LULUSAN | PROFESI |
1 | Praktisi Perencana Pembangunan Infrastruktur, Perkotaan, dan Lingkungan | Konsultan perencana |
2 | Pelaksana pembangunan infrastruktur, perkotaan, dan lingkungan | Kontraktor, Insinyur Profesional |
3 | Pelaku industri infrastruktur, perkotaan, dan lingkungan | Manajer, estimator, pengawas, wirausaha (enterpreneur) |
4 | Penilai/Auditor di bidang infrastruktur, perkotaan, dan lingkungan | Auditor |
5 | Birokrat Pembuat Kebijakan/Pengambil Keputusan di bidang perencanaan infrastruktur, perkotaan, dan lingkungan | Pegawai/pejabat pemerintah/negara |
6 | Pengembang Bisnis Properti dan Infrastruktur | Pengembang |
7 | Pendidik bidang infrastruktur, perkotaan, dan lingkungan | Dosen, instruktur |
8 | Peneliti | Peneliti, laboran |
Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata menyediakan fasilitas ruang kelas yang nyaman berAC, berbagai laboratorium yang mendukung pembelajaran dan penelitian, wifi dan hotspot area, Perpustakaan Universitas yang Terakreditasi A dengan koleksi buku dan digital serta fasilitas ruang baca, ruang seminar, student area, student cafeteria, dan berbagai sarana dan prasarana olahraga dan Unit Kegiatan Mahasiswa, serta pengembangan karir lulusan melalui SSCC (Soegijapranata Student Carreer Center).
Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan bersama dengan Universitas Katolik Soegijapranata memiliki kerja sama di dalam dan luar negeri dengan berbagai institusi, a.l.: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi di dalam maupun luar negeri, perusahaan dan industri konstruksi, konsultan, kontraktor, LSM, institusi riset, dll.
Kurikulum Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata berlandaskan pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) yang ditetapkan oleh Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Jo Permenristekdikti No. 50 tahun 2019, ABET 2018, ASCE Body of Knowledge 2008, NSPE Professional Engineering Body of Knowledge 2013, AICP’S Core Competencies 2017, ABCEP Body of Knowledge 2017, KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).
Untuk metode pembelajaran, Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata menerapkan metode hybrid-learning yang didukung oleh sistem pembelajaran berbasis Teknologi Informasi (Cyber Learning, MOOC, dll). Beberapa metode pembelajaran yang diterapkan a.l. Small Group Discussion, Discovery Learning, Collaborative Learning, Self-Directed Learning, Problem Based Learning, Project Based Learning. Penerapan dan pengembangan ilmu dilakukan melalui kegiatan praktikum, kerja praktek/magang, Kuliah Kerja Lapangan, KKN/KKU/KAPTI, penelitian, diskusi, seminar, dan Tugas Akhir.
Beban belajar pada Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata, adalah sebesar 144 SKS yang bisa ditempuh selama 3,5 hingga 4 tahun. Pada semester 6, mahasiswa sudah memilih topik 1 di antara 3 Kajian yang nantinya akan menjadi dasar penyusunan Tugas Akhir, yaitu: (1) Kajian Rekayasa Sipil; (2) Kajian Pembangunan Perkotaan, dan (3) Kajian Teknologi, Energi, dan Lingkungan.
Adapun untuk Capaian Pembelajaran dan Struktur Mata Kuliah dapat dilihat disini